Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terjadi Deflasi 0,21 Persen, Daya Beli Petani Naik di Agustus 2022

Kenaikan NTP ini seiring dengan terjadinya deflasi di Agustus 2022 sebesar 0,21 persen secara bulanan (month to month/mtm).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Adapun semakin tinggi NTP, maka secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, penurunan NTP itu dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun.

"Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,28 persen sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,68 persen," ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (1/9/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan subsektornya, peningkatan NTP Agustus 2022 dipengaruhi oleh hampir seluruh subsektor mengalami kenaikan di periode ini.

Adapun subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan sebesar 5,86 persen karena di periode ini harga yang diterima petani mengalami kenaikan 5,10 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun 0,71 persen.

Selanjutnya diikuti dengan kenaikan di subsektor tanaman pangan sebesar 2,74 persen, subsektor perikanan sebesar 0,39 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,07 persen.

Penurunan subsektor hortikultura ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun sebesar 7,93 persen, jauh lebih besar penurunannya dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani yang turun 0,59 persen.

"Yang perlu mendapatkan perhatian kepada NTP yang nilainya di bawah 100 yaitu pada subsektor tanaman pangan. Di Agustus ini di level 97,90. Artinya nilai penerimaan rumah tangga di tanaman pangan itu dibanding nilai yang harus dibayarkan masih lebih tinggi nilai yang harus dibayarkan oleh rumah tangga pada pertanian tanaman pangan.

Sejalan dari pengaruh subsektor tersebut, Margo menyebutkan, komoditas yang menjadi penyumbang naiknya indeks harga yang diterima petani yakni kenaikan harga kelapa sawit, gabah, telur ayam ras, dan cengkeh.

Sementara komoditas penyebab turunnya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh turunnya harga bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.

https://money.kompas.com/read/2022/09/01/190000526/terjadi-deflasi-0-21-persen-daya-beli-petani-naik-di-agustus-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke