Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Dunia dalam Keadaan Bahaya, Butuh Komitmen Semua Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dunia dalam kondisi yang bahaya karena terus meningkatnya gejolak ekonomi global. Menurut dia, perekonomian global akan sulit pada akhir tahun ini dan diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.

"Saya rasa tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dunia dalam keadaan bahaya," ujar Sri Mulyani dalam Pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 di Washington D.C, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2022).

Ia menjelaskan, saat ini dunia menghadapi lonjakan inflasi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, krisis pangan dan energi, risiko perubahan iklim, serta memanasnya tensi geopolitik.

Perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia telah berdampak pada krisis energi dan pangan karena rantai pasokannya menjadi terganggu. Hal ini mengingat kedua negara itu merupakan salah satu pemasok energi dan pangan terbesar di dunia.

Harga energi meningkat seiring terganggunya pasokan global akibat negara-negara Barat mengenakan sanksi atas Rusia. Di sisi lain, terdapat kebijakan pemangkasan produksi oleh negara-negara pengekspor minyak mentah.

Risiko iklim di mana terjadi cuaca ekstrem di berbagai wilayah dan tidak stabilnya pasar pupuk membuat produksi pangan terganggu. Alhasil, dengan pasokan yang terganggu itu, harga komoditas pangan pun menjadi tinggi.

"Perang, lonjakan harga komoditas, peningkatan inflasi dan suku bunga global, serta pengetatan likuiditas meningkatkan risiko tekanan. Kesulitan itu tidak hanya dialami negara-negara berpenghasilan rendah, tetapi juga negara-negara berpenghasilan menengah dan bahkan maju," kata Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, dia menekankan, tantangan ekonomi global yang kompleks harus diatasi bersama, tak bisa hanya oleh satu atau sekelompok negara. Maka, dibutuhkan tindakan kolektif dari semua negara, terutama yang tergabung dalam G20, karena forum ini mencakup 85 persen perekonomian dunia.

Menurut dia, G20 memiliki peranan penting untuk membuat keputusan bersama dalam mengatasi permasalahan ekonomi global. Lantaran forum ini memiliki keanggotan yang paling beragam sehingga dapat mendengar suara semua negara, baik negara maju, menengah, maupun berkembang.

"Saya yakin anda semua sadar, bahwa dunia memperhatikan kita dengan cermat. Kita harus bersatu dan tetap teguh dalam komitmen kita untuk memecahkan masalah ekonomi global yang paling mendesak," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/13/104000326/sri-mulyani-dunia-dalam-keadaan-bahaya-butuh-komitmen-semua-negara

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Libur Natal 2023, Jumlah Penumpang Kapal Akan Melonjak, Simak Prediksinya

Libur Natal 2023, Jumlah Penumpang Kapal Akan Melonjak, Simak Prediksinya

Whats New
Melihat Komposisi Utang Pemerintah yang Mendekati Rp 8.000 Triliun

Melihat Komposisi Utang Pemerintah yang Mendekati Rp 8.000 Triliun

Whats New
Menyikapi Situasi Perekonomian Global

Menyikapi Situasi Perekonomian Global

Whats New
Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Whats New
5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

Whats New
Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh 'Double Digit' pada 2024

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh "Double Digit" pada 2024

Whats New
LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

Whats New
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Whats New
Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Whats New
OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun per Oktober 2023

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun per Oktober 2023

Whats New
Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Whats New
Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan 'Traffic' Jadi Perhatian

Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian

Whats New
Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja 'Online' karena Lebih Murah

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Whats New
Sensus Pertanian 2023:  Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Sensus Pertanian 2023: Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke