Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meningkat 18,9 Persen, SIG Catat Laba Rp 1,65 Triliun di Kuartal III 2022

GRESIK, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) merilis kinerja perseroan periode Januari hingga September 2022. Salah satunya adalah, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat pada nominal sebesar Rp1,65 triliun.

Adapun laba senilai Rp1,65 triliun oleh pihak perusahaan, disebut mengalami peningkatan sebesar 18,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan pada September 2022 tercatat sebesar Rp25,28 triliun, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp17,94 triliun, serta EBITDA tercatat sebesar Rp5,73 triliun.

Vita Mahreyni selaku corporate secretary SIG mengatakan, pada sembilan bulan di 2022 pihaknya secara konsisten mencatatkan peningkatan kinerja perusahaan di tengah tantangan persaingan industri yang tinggi, serta kenaikan harga bahan bakar dan energi.

EBITDA absolut tercatat 0,6 persen lebih tinggi menjadi Rp5,73 triliun, dengan marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen. Sementara laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 18,9 persen menjadi Rp1,65 triliun, dengan marjin laba bersih meningkat 1,0 persen menjadi 6,5 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Di tengah berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, kata Vita, SIG secara konsisten berfokus pada strategi pengelolaan topline melalui pendekatan multibrand, untuk mengoptimalkan marjin profitabilitas dengan pangsa pasar yang dominan.

Selain itu, SIG secara berkelanjutan melakukan pengendalian biaya untuk mencapai operational excellence melalui optimalisasi produksi dan jaringan distribusi, serta penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mencapai target dekarbonisasi, melalui penurunan clinker factor dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR).

SIG juga membuktikan resiliensi tidak hanya dari capaian bisnis, tetapi juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing perusahaan. Di mana hingga September 2022, SIG telah mengklaim berhasil menekan emisi karbon hingga 591 kilogram CO2/ton semen atau turun sebesar 2,1 persen (setara 13 kilogram CO2/ton semen), yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1 persen menjadi 69,1 persen dan peningkatan TSR sebesar 1,6 persen menjadi 7,1 persen.

Komitmen SIG dalam upaya melakukan dekarbonisasi, juga tercermin dalam sustainability framework yang menjadi acuan dukungan pendanaan untuk implementasi berbagai inisiatif keberlanjutan perusahaan. Saat acara SOE International Conference yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN, SIG bersama tujuh BUMN lain menandatangani Letter of Intent tentang proyek pilot perdagangan karbon pada Voluntary Carbon Market Kementerian Badan Usaha Milik Negara (VCM BUMN).

Agenda penandatanganan Letter of Intent yang dilakukan tujuh BUMN bersama SIG tersebut, bertujuan untuk mendukung pembentukan kapabilitas dan proyek pilot perdagangan karbon yang ada di lingkungan BUMN dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi serta ketentuan lain yang berlaku.

Keunggulan produk

SIG terus fokus pada pengembangan produk, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang berbeda-beda. Komitmen ini didukung dengan cara memastikan kualitas terbaik, di mana telah memenuhi Standar Nasional Industri (SNI). 

Memiliki lima merek semen yang kuat dan mendominasi pasar ritel di masing-masing wilayah yakni, Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix dan Semen Andalas, produk SIG juga telah teruji untuk mendukung kebutuhan pembangunan proyek besar dan infrastruktur. Mulai dari konstruksi untuk jalan, penghasil energi, hingga pelabuhan dan juga gedung.

”Perseroan telah menerapkan sertifikasi ISO 9000 Series, untuk memastikan mutu dan kualitas produk. Bahkan, laboratorium uji perusahaan telah terkalibrasi dengan baik, yang terbukti dari hasil uji sampel laboratorium yang mendapatkan nilai cukup baik dari Cement Concrete Reference Laboratory (CCRL)," ujar Vita, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (01/11/2022).

"Kami terus mendorong pengembangan riset dan teknologi serta penerapan prinsip-prinsip yang berkelanjutan, untuk memastikan pelanggan mendapatkan nilai tambah, dari produk maupun solusi yang berkekuatan tinggi dan juga ramah lingkungan yang kami hadirkan,” tutur Vita.

https://money.kompas.com/read/2022/11/01/214000426/meningkat-18-9-persen-sig-catat-laba-rp-1-65-triliun-di-kuartal-iii-2022

Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke