Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Perbankan Belum Naikkan Bunga Kredit meski BI Rate Sudah Naik 225 Bps

Bank Indonesia (BI) mencatat bunga kredit ada di posisi 9,15 persen pada Desember 2022, atau naik 21 bps jika dibandingkan posisi Juli 2022 sebelum BI memulai tren kenaikan suku bunga acuan.

Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk Henoch Munandar menilai hal ini karena perbankan memiliki kondisi likuiditas yang berbeda-beda sehingga setiap bank memiliki waktu transmisi yang berbeda.

"BI kan sudah menaikkan hampir berapa kali, makanya pasti perbankan juga melakukan transmisi. Cuma setiap bank tentu berbeda-beda berapa persen yang ditransmisikan kenaikan tersebut ke nasabahnya," ujarnya saat media gathering di Blue Jasmine Resto, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Lebih lanjut dia menjelaskan, jangka waktu transmisi kenaikan suku bunga acuan ke bunga kredit dipengaruhi oleh komposisi dana masing-masing bank. Jika bank tersebut didominasi oleh current account atau saving account, kemungkinan transmisi ke bunga kredit akan lebih lambat.

"Tapi kalau bank yang terlalu bergantung pada deposito mungkin transmisi dananya lebih cepat," kata Henoch.

Menurutnya, perbankan berhati-hati dalam mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan ke bunga kredit karena selain likuiditas ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan.

Salah satunya bank takut kehilangan nasabah jika bunga kredit yang diberikan terlalu mahal. Untuk itu, bank cenderung akan memantau kondisi pasar agar tetap bisa berikan bunga kredit yang kompetitif.

Selain itu, bank juga berisiko kehilangan pangsa pasar jika nasabah merasa bunga kredit terlalu mahal sementara nasabah memiliki likuiditas yang cukup untuk melunasi kredit lebih awal.

"Bank juga harus memperhatikan faktor seperti misalkan kehilangan nasabah ya. Kalau nasabah merasa terlalu mahal dan nasabahnya memiliki likuiditas, mereka akan melunasi sehingga pangsa pasar bank tersebut bisa berkurang," jelasnya.

Alasan lain, bank juga mempertimbangkan dampak kenaikan bunga kredit ke kualitas kredit. Pasalnya kenaikan bunga kredit akan mempengaruhi kemampuan nasabah membayar kredit.

"Kemampuan membayar nasabah pasti kan akan terpengaruh ya tapi mudah-mudahan pengaruhnya tidak terlalu. Bebannya masih bisa ditangani oleh nasabah," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/01/25/162656726/ini-alasan-perbankan-belum-naikkan-bunga-kredit-meski-bi-rate-sudah-naik-225

Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke