Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Klub Moge Dirjen Pajak Jadi Sorotan, Berapa Harga Motornya?

Belasting Rijder sendiri merupakan bahasa Belanda. Belasting bermakna pajak, sementara rijder berarti pengendara, sehingga secara harfiah blasting rijder memiliki arti pengendara pajak.

Komunitas itu menjadi sorotoan setelah mencuatnya kasus penganiyaan oleh Mario Dandy Satrio (MDS), anak pejabat eselon III di Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo. Kasus itu membuat gaya hidup hedon MDS dan kekayaan Rafael menjadi sorotan publik.

Bak efek domino, tak lama setelah kasus MDS viral, beredar luas beberapa unggahan Dirjen Pajak Suryo Utomo maupun para pegawai Ditjen Pajak mengendarai motor gede. Video maupun foto Suryo yang mengendari moge beredar luas di akun Twitter, Youtube, Facebook, dan Instagram.

Namun saat kembali dipantau di Instagram pada Minggu (26/2/2023), beberapa akun IG Belasting Rijder diketahui sudah menghapus semua unggahannya, termasuk salah satunya yang memposting Dirjen Pajak yang tengah mengendarai moge.

Meski begitu, sebelum beberapa akun Belasting Rijder maupun postingannya lenyap, foto-foto Dirjen Pajak dan aktivitas sunmori pegawai Ditjen Pajak dengan moge sudah keburu beredar luas ke dunia maya.

Harta Dirjen Pajak Suryo Utomo

Suryo sendiri memang diketahui memiliki motor gede dalam daftar harta kekayaannya pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK per 31 Desember 2021. Moge tersebut bermerek Harley Davidson Sportster tahun 2003 seharga Rp 155 juta yang diperoleh dari hasil sendiri.

Selain itu, dia tercatat memiliki kekayaan yang juga dalam bentuk motor dengan merek Kawasaki ER6 tahun 2019 seharga Rp 52 juta, Honda Supra tahun 1997 seharga Rp 1 juta, Honda Beat tahun 2015 seharga Rp 10 juta, Yamaha RX King tahun 1996 Rp 16 juta. Seluruhnya diperoleh dari hasil sendiri.


Sri Mulyani minta klub moge Ditjen Pajak dibubarkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun angkat suara terkait klub Belasting Rijder yang menjadi sorotan publik. Ia telah meminta klub moge Ditjen Pajak itu dibubarkan.

"Meminta agar klub BlastingRijder Ditjen Pajak dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai moge menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," ungkapnya dalam unggahan di akun Instagram @smindrawati, Minggu (26/2/2023).

Bendahara negara itu juga meminta anak buahnya, Suryo, untuk menjelaskan soal asal muasal kekayaannya kepada publik.

"Saya menyampaikan instruksi kepada Dirjen Pajak, jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah harta kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN," pintanya.

Sri Mulyani menyebut, meski moge maupun aset lainnya didapatkan dengan cara yang halal sekalipun, namun sebagai PNS Ditjen Pajak, sebaiknya hal-hal berbau mewah tersebut tak dipertontonkan ke masyarakat yang menjadi pembayar pajak.

"Apabila moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi, mengendarai dan memamerkan moge bagi pejabat/pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik. Ini mencederai kepercayaan masyarakat," pungkas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

https://money.kompas.com/read/2023/02/27/113000326/klub-moge-dirjen-pajak-jadi-sorotan-berapa-harga-motornya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke