Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur Sulawesi Tengah: Bagi Hasil Nikel Harus Adil

Sedikit catatan, kontrak PT Vale sendiri akan habis pada tahun 2025. Hal tersebut disampaikan setelah acara The APNI (Asosiasi Penambang Nikel Indonesia) 6th Birthday Ceremony, Senin (6/3/2023).

"Kalau diperpanjang kami mintalah bagian, dari 2.000 kasihlah kami 5.000 supaya daerah kena dari apa yang tadi disebut bagi hasil itu," ucap dia.

Ia menambahkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Tengah saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp 800 miliar menjadi Rp 1,7 triliun.

Meskipun demikian, kenaikan PAD ini bukan dipengaruhi oleh nikel melainkan pendapatan pajak.

"PAD kami saja sekarang Rp 900 miliar yang mana bukan dari hasil nikel melainkan dari pajak. Itu naik Rp 800 miliar menjadi Rp 1,7 triliun," imbuh dia.

Oleh karena itu, Rusdy berharap pembagian hasil nikel dari Vale di Sulawesi Tengah dapat dilakukan dengan adil dan sesuai.

Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Ia menceritakan, gubernur di Kalimantan baru saja meminta sebesar 50 persen dari hasil tambang untuk daerah.

"Jangan lagi Permen keluar yang nantinya bisa jadi pemberontakan. Lama-lama orang juga marah. Tanah di daerah itu hancur tapi banyak yang rakyatnya miskin, jadi kolaborasi,” terang dia.

Rusdy juga menjabarkan, perusahaan daerah Sulawesi Tengah sendiri telah siap untuk berkolaborasi dengan perusahaan tersebut. Soal dana, ia mengaku bank daerah juga siap untuk membantu.

"Perusahaan daerah (BUMD) bisa kita join dengan swasta yang ada, kenapa tidak? Kalau tidak kita join sama China juga bisa, Inggris," terang dia.

Sebelumnya, Sekretaris Umum APNI Meidy Katrin Lengkey menuturkan, Indonesia saat ini sedang dilirik dunia seiring gencarnya program dan Gerakan renewable energy.

Di sektor transportasi, ia bilang, pengembangan industri kendaraan listrik menjadi program unggulan untuk menekan polusi udara yang ditimbulkan dari asap kendaraan konvensional.

Untuk menekan penggunaan BBM, telah dikembangkan baterai untuk menggerakkan mesin EV.

“Nikel merupakan komoditas yang dibutuhkan bahan baku EV Battery. Indonesia merupakan pemilik sumber daya, cadangan, bahkan produsen nikel terbesar dunia. Maka, nikel Indonesia menjadi incaran dunia internasional,” kata Meidy.

https://money.kompas.com/read/2023/03/07/151100926/gubernur-sulawesi-tengah--bagi-hasil-nikel-harus-adil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke