Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panen Raya, Jokowi dan Mentan SYL Tinjau Kondisi Petani di Kebumen

Kunker tersebut dilakukan guna menilik hasil panen raya nusantara, utamanya di wilayah Kabupaten Kebumen, Jateng. Pemerintah ingin memastikan bahwa panen raya bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengaku bersyukur atas capaian peningkatan produksi panen yang memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan petani.

Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan pendampingan maupun memberikan bantuan.

Untuk diketahui, Kebumen memiliki angka panen sebanyak 428.000 ton gabah dan surplus beras sebanyak 176.000 ton.

“Ini merupakan capaian yang baik untuk Indonesia dan untuk ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini, masyarakat dan petani mendapatkan bantuan peralatan alat mesin pertanian (alsintan) yang cukup banyak, mulai dari traktor, combine harvester maupun power tractor,” ujar Arif melalui keterangan persnya, Kamis (9/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Arif saat mendampungi Presiden Jokowi dan Mentan SYL pada gelaran panen raya nusantara di Kebumen, Kamis.

Arif mengatakan, berbagai bantuan tersebut mampu memudahkan petani dalam meningkatkan produksi. Terlebih Kebumen memiliki potensi padi yang luar biasa serta akses distribusi pangan yang luas untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur (Jatim) maupun kota lainnya di Indonesia.

“Ini menjadikan satu hal yang memudahkan petani untuk produksi hingga panen. Insya Allah akan ada panen raya serentak untuk Indonesia yang dimulai dari Kabupaten Kebumen,” kata Arif dalam keterangan persnya, Kamis.

Sementara itu, Mentan SYL mengatakan, pihaknya akan terus memastikan kebutuhan beras nasional aman.

“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), satelit standing crop, laporan daerah, dan tinjauan langsung di lapangan, semua data yang ada memiliki hasil yang dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan,” ungkap Mentan SYL.

Mentan SYL menambahkan, panen raya yang terjadi di seluruh Indonesia telah dimulai pada Maret dengan hasil paling tinggi pada April mendatang.

“Berdasarkan data yang sudah divalidasi, kami berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu secara serentak akan dipanen secara bersama dalam waktu yang sangat singkat ini,” ujar Mentan SYL.

Sebagai informasi, produksi padi nasional pada 2022 mencapai 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 333,680 ton. Produksi ini meningkat sebanyak 0,61 persen dibandingkan produksi pada 2021 sebesar 54,42 juta ton GKG.

Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar dan mengalami kenaikan sebanyak 400.870 hektar. Luas panen ini meningkat sebanyak 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen pada 2021 yang hanya sebesar 10,41 juta hektar.

Pada Maret 2023, potensi produksi padi di Kabupaten Kebumen mencapai 115.000 ton GKG dengan luas panen 19.000 hektar. Lokasi panen yang paling besar terjadi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal. Varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, dan Inpari 32.

Selain itu, indeks pertanaman IP-300, potensi produktivitas terjadi sebanyak 7-8 ton per hektar dengan harga gabah kering panen (GKP) Rp 4.300 per kilogram (kg).

https://money.kompas.com/read/2023/03/09/174323926/panen-raya-jokowi-dan-mentan-syl-tinjau-kondisi-petani-di-kebumen

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke