Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Bangkrutnya Silicon Valley Bank, BTN: Kami Justru Semakin Waspada

Hal ini berkaitan dengan kebangkrutan Silicon Valley Bank yang terjadi di Amerika Serikat.

Direktur Manajemen Risiko BTN Setiyo Wibowo menyebut, pengelolaan portofolio yang keliru menjadi faktor ambruknya bank yang banyak melayani startup tersebut.

"Kami justru semakin waspada terutama terkait pengelolaan portofolio pendanaan maupun portofolio kredit, kata dia dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).

Ia menambahkan, perusahaan juga akan mencermati lebih lanjut mengenai perkembangan global.

Menurut Setiyo, kondisi makro ekonomi yang memburuk menyebabkan beberapa bank mengalami masa yang sulit.

Namun, ia bilang, jatuhnya bank yang ada di Amerika Serikat itu tidak berdampak banyak pada kondisi di Indonesia.

BTN sendiri pada tahun ini telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8-10 persen

Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8-10 persen.

Kemudian, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8-10 persen serta non performing loan (NPL) gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2-3 persen.

Sebagai informasi, Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut dalam kurun waktu 48 jam.

Otoritas berwenang Amerika Serikat (AS) akhirnya resmi menutup bank terbesar-16 di AS ini, Jumat (10/3/2023).

Ini adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis finansial tahun 2008 lalu. Sebelumnya, SVB merupakan bank yang menyimpan deposit sekaligus pemberi pinjaman bagi banyak perusahaan rintisan (startup).

https://money.kompas.com/read/2023/03/17/131000526/soal-bangkrutnya-silicon-valley-bank-btn--kami-justru-semakin-waspada-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke