Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Mitos "Financial Freedom"

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Istilah financial freedom sering disebut oleh banyak orang. Tren ini semakin digemari karena mereka tak lagi harus mengkhawatirkan pendapatan untuk memenuhi gaya hidup. Pendek kata, uang yang mereka miliki sudah berada di tahap yang cukup.

Namun, sebelum dapat meraihnya, ada beberapa tahapan dengan proses tak sebentar yang harus dilalui. Hal ini disampaikan Joice Tauris Santi, Certified Financial Planner, dalam siniar CUAN episode “Cara Merdeka Finansial?” dengan tautan akses dik.si/CUANMerdeka.

Selain itu, ada beberapa mitos dan kesalahan yang kerap menjadi penghambat seseorang mencapai financial freedom. Kesalahan apa sajakah yang banyak beredar di masyarakat itu?

1. Punya Definisi yang Mutlak

Banyak orang mendefinisikan financial freedom sebagai keadaan yang sama. Namun, Joice mengatakan setiap orang memiliki pemaknaannya sendiri dan hal ini bukanlah suatu yang mutlak.

Misalnya, ada orang A yang mendefinisikan merdeka finansial saat cicilan KPR-nya sudah lunas. Ada pula definisi merdeka finansial lainnya menurut orang B, yaitu harus memiliki passive income untuk menutupi gaya hidup sampai 50 juta.

Joice menambahkan, “Jadi, kalau dia belum dapet penghasilan yang pasif 50 juta sebulan, dia belum free.”

Itu sebabnya, kita tak perlu menjadi orang kaya atau memiliki jabatan tinggi jika ingin merasakan financial freedom. Pasalnya, yang paling penting adalah situasi keuangan tidak memiliki tanggungan sehingga kebutuhan hidup dapat tercukupi.

2. Harus Dimiliki Sebelum 30 Tahun

Di sekitar kita marak beredar batas usia jika seseorang ingin merasakan financial freedom yang ideal, yaitu 30 sampai 40 tahun. Ternyata, pernyataan ini keliru sebab financial freedom bisa dimiliki tanpa memandang usia.

Menurut Joice, keadaan ini dipengaruhi oleh seberapa keras usaha kita untuk mencapainya. Ia pun menjelaskan, “Tergantung seberapa keras kita bekerja. Semakin keras kita bekerja, makin cepat juga financial freedom kita.”

3. Bisa Bebas Berfoya-foya

Saat sudah berada di tahap financial freedom, bukan berarti uang yang kita miliki bebas digunakan untuk berfoya-foya. Perilaku ini justru bisa membuat kita ke fase yang lebih buruk. Misalnya, berutang karena uang yang dimiliki tak cukup untuk memenuhi gaya hidup.

Uang yang kita miliki harus bisa dikelola dengan baik. Catat setiap pengeluaran dan pemasukan. Jika ada yang kurang, evaluasi secara berkala agar bisa menerapkan strategi baru untuk menambah penghasilan.

Selain itu, jangan lupa juga untuk memiliki dana darurat dan proteksi, seperti asuransi jiwa atau kesehatan. Pasalnya, situasi tak terduga akan selalu menimpa kita.

4. Merasa Cukup dengan Aset yang Ada

Salah satu poin penting dalam tahap financial freedom adalah memiliki pendapatan pasif, misalnya aset. Namun, aset ini perlu dikelola dengan baik dan tidak boleh merasa cukup. Misalnya, jika memiliki properti, kita harus melakukan pengecekan agar nilainya masih mampu bersaing.

Apabila sudah satu aset telah terjamin, miliki aset lainnya. Misalnya, memiliki usaha atau warung kecil-kecilan yang dikelola oleh orang lain. Dengan begitu, kita jadi punya ruang untuk mengembangkan hingga menyalurkan passion yang terpendam.

5. Menabung dengan Separuh Gaji

Menabung adalah langkah dasar menuju tahap financial freedom. Menabung punya berbagai macam bentuk, seperti deposit hingga investasi. Namun, banyak orang yang masih bertanya-tanya besaran uang yang harus ditabung.

Banyak orang mengatakan kita harus menabung setengah dari nominal penghasilan agar mampu mencapai financial freedom. Ternyata, hal ini keliru karena semua orang memiliki gaya hidup dan tanggungan yang berbeda.

Gaya hidup sandwich generation dan orang yang tinggal sendirian tentu berbeda. Itu sebabnya, besaran atau jumlah bukanlah jadi penentu yang mutlak. Alih-alih separuh gaji, gunakan persentase untuk menabung.

Menurut Joice, menyisihkan sebesar lima sampai sepuluh persen gaji adalah tindakan yang bijak.

Dengan catatan, kita juga perlu konsisten menyisihkan uang secara berkala. Jika bulan ini kurang dari persenan tersebut, ada baiknya kita memotong gaji lebih besar di bulan selanjutnya.

“Lebih cepat dimulai lebih baik karena kita berkejaran dengan waktu. Semakin panjang waktu yang kita miliki, kita semakin punya ruang berinvestasi,” tutur Joice.

Lantas, apakah ada cara lainnya untuk mencapai financial freedom?

Dengarkan jawaban lengkapnya dalam siniar CUAN episode “Cara Merdeka Finansial?” dengan tautan akses dik.si/CUANMerdeka.

Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.

https://money.kompas.com/read/2023/03/28/154450426/5-mitos-financial-freedom

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke