Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bapanas: Importasi Beras Terukur, Tidak Membabi Buta

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengklaim importasi tersebut tak mengganggu harga beras di tingkat petani.

"Meskipun dilaksanakan impor kami sampaikan harga di tingkat petani masih sangat baik. Jadi kami sampaikan ini importasi yang terukur tidak membabi buta untuk menjatuhkan juga," kata Arief dalam rapat kerja Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Arief mengatakan, stok beras di Perum Bulog hingga 31 Maret 2023 yaitu sebanyak 245.223 ton dari realisasi impor beras sebanyak 492. 863 ton (98,5 persen).

"Ini adalah penugasan tahun 2022 yang terakhir masuk itu sampai Februari," ujarnya.

Arief juga menambahkan pihaknya menugaskan Bulog untuk menyerap beras dari petani sebesar 2,4 juta ton pada 2023.

Sementara, kata dia, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 233.661 ton dan stok komersial sebesar 11.561 ton.

"Bapanas melalui badan pangan nomor 2/2023 telah menetapkan CDP yang dikelola 2023 sebesar 2,4 juta ton dengan stok akhir tahun 2023 nanti 1,2 juta. Jadi Bulog harus memiliki stok, tidak seperti tahun lalu kita engga punya stok," tuturnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, hingga saat ini, realisasi pengadaan beras di Bulog mencapai 541.000 ton yang terdiri dari 492.863 ton dari luar negeri dan 84.790 ton dari dalam negeri.

"Ini yang sering ditanya komisi IV, kenapa Bulog hanya menyerap 84.000 ton. Penyerapan dalam negeri tersebut sekitar 19,35 persen dari penyerapan Januari-Maret 2023 yang terdiri 45.000 ton atau 54 persen beras untuk CBP dan 39.000 ton atau 46 persen stok komersial," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/04/03/143400226/bapanas--importasi-beras-terukur-tidak-membabi-buta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke