Dilansir dari situs Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah adalah zakat yang dilakukan untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan.
Zakat fitrah juga dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu, membagikan rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya, yang bisa dirasakan oleh semua masyarakat.
Lantas, berapa besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan dan syarat-syaratnya?
Besaran zakat fitrah
Zakat fitrah ditunaikan bagi setiap jiwa yang beragama Islam, hidup saat bulan Ramadhan, dan mempunyai kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri.
Besaran zakat fitrah yang dibayarkan berupa beras atau makanan pokok sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Selain beras, zakat fitrah boleh ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma, atau beras.
Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang menyesuaikan harga beras yang dikonsumsi orang tersebut.
Adapun penyaluran zakat fitrah kepada mustahik atau penerima zakat paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, saat sebelum khatib naik mimbar.
Zakat fitrah dengan beras
Disadur dari laman resmi Indonesia Baik, bagi yang melakukan zakat fitrah dengan makanan pokok, dapat memilih beras yang baik dan memperhatikan usia atau umur simpan beras sesuai jenisnya.
Untuk beras putih, memiliki umur simpan sekitar 2 tahun. Sedangkan beras coklat memiliki umur simpan selama 3-6 bulan.
Selain itu, cermati beras berkutu tidaknya, warna beras, bentuk butiran beras, kelembapan beras, dan aromanya.
Syarat zakat fitrah
Terdapat beberapa syarat wajib zakat fitrah sebagai berikut:
Sementara itu, ada beberapa syarat tidak wajib zakat fitrah meliputi:
Demikian ulasan mengenai besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan, termasuk syarat-syaratnya.
https://money.kompas.com/read/2023/04/11/202547326/mengenal-apa-itu-zakat-fitrah-besaran-dan-syaratnya