Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bayang-bayang Lonjakan Kredit Macet "Paylater" Jelang Lebaran

Meskipun demikian, peningkatan transaksi pada paylater dibayangi oleh tingginya tingkat kredit macet.

PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore mencatat, tingkat kredit macet atau non performing loan pada industri paylater atau buy now pay later (BNPL) untuk jatuh tempo di atas 30 hari sebesar 9,20 persen pada Februari 2023.

Angka tersebut mengalami peningkatan secara bulanan dibandingkan tingkat kredit macet di Januari 2023 sebesar 9,04 persen.

Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, potensi kenaikan kredit macet selalu ada sejalan dengan pertumbuhan industri paylater.

"Kuncinya adalah platform BNPL harus menjaga kualitas kreditnya melalui mitigasi risiko pada saat awal penyaluran BNPLK," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat, (14/4/2023).

Ia mengatakan, verifikasi calon debitor paylater perlu dilakukan secara lebih ketat untuk mengurangi kredit macet dan kemungkinan fraud.

"Penggunaan mekanisme credit scoring system menjadi alat analisis yang kuat bagi BNPL pada saat penyaluran paylater," imbuh dia.

Di sisi pengguna, pertumbuhan transaksi paylater di masyarakat tidak dapat terbendung.

Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan paylater lebih diminati masyarakat karena proses pengajuan cepat dibandingkan kredit bank.

"Paylater juga dianggap lebih fleksibel dari segi nominal dan spesifik pembelian produk," terang dia.

Hal itu menjadi pembeda utama layanan paylater dengan kartu kredit yang harus berlangganan terus menerus.

Salah satu platform kredit digital Kredivo misalnya mencatat pertumbuhan transaksi sebanyak 14 persen selama dua minggu pertama Ramadhan 2023.

VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan, angka tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga Lebaran 2023.

Menilik tahun sebelumnya selama Ramadhan 2022, nilai transaksi paylater Kredivo tercatat mengalami kenaikan hingga 55 persen.

Meskipun demikian, masyarakat tetap perlu bijak dalam menggunakan layanan paylater, terutama untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2023.

Perencana Keuangan sekaligus Head of Advisory & Investment Operations PINA Rista Zwestika mengatakan, masyarakat perlu membuat anggaran belanja yang realistis sebelum memutuskan menggunakan paylater.

"Dengan mengetahui batas maksimal belanja yang dapat Anda lakukan, maka Anda dapat membatasi penggunaan paylater dengan bijak," ungkap dia.

Masyarakat juga diharapkan tidak tergoda untuk menggunakan fitur paylater dengan bunga rendah atau tanpa bunga sama sekali.

"Hal itu bisa membuat Anda terjerumus dalam penggunaan paylater yang tidak terkontrol," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/04/14/144503126/bayang-bayang-lonjakan-kredit-macet-paylater-jelang-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke