Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Pola Candlestick dalam Trading Kripto

Secara garis besar, candlestick merupakan grafik harga yang digunakan dalam analisis teknikal yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu instrumen aset pada periode waktu tertentu.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, dalam trading kripto, candlestick dapat digunakan investor untuk melihat seputar harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Pemahaman mengenai candlestick dapat membantu investor mendapatkan gambaran dan sinyal terkait pergerakan kripto.

"Dengan adanya candlestick investor bisa melihat aktivitas harga suatu kripto," kata dia, dalam keterangannya, Kamis (20/4/2023).

Lebih lanjut Oscar menjelaskan, pada dasarnya candlestick memiliki badan berwarna merah dan hijau. Warna itu menunjukan pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu, di mana warna hijau menunjukkan kenaikan, sementara warna merah menunjukkan koreksi alias penurunan.

Kemudian, bagian bawah candlestick menunjukan harga penutupan. Sebaliknya, bagian atas candlestick menunjukan harga pembukaan.

"Setelah investor memahami teknik paling dasar ini, selanjutnya investor perlu mengetahui pola candlestick bullish reversal (prediksi adanya kenaikan harga) dan pola bearish reversal (prediksi adanya penurunan harga)," tutur Oscar.

Candlestick bullish reversal

Untuk pola candlestick bullish reversal, Oscar menyebutkan, setidaknya terdapat 4 pola yang perlu diketahui investor kripto. Keempat pola itu ialah:

1. Pola Bullish Hammer, pola dengan candlestick berwarna hijau dengan sumbu yang berada di bawah badan candle tersebut. Pola ini berbentuk seperti palu atau hammer, dan menunjukkan pola bearish sudah berakhir dan berbalik arah menjadi bullish.

2. Pola Bullish Engulfing, pola dengan candlestick berurut berwarna hijau di akhir downtrend. Jika dibandingkan dengan candle berwarna merah di sebelah kiri, candle berwarna hijau ini akan berukuran lebih tinggi dibanding candle berwarna merah disebelahnya.

3. Pola Candle Morning Star, pola dengan candlestick kecil (berwarna merah atau hijau) diantara candlestick merah dan candlestick hijau berukuran besar. Pola ini menandakan sinyal kenaikan harga akan segera dimulai.

4. Pola Three White Soldier, sesuai dengan namanya, investor berpaku pada tiga candle berwarna hijau di mana candle tersebut berbentuk seperti tangga naik dengan ukuran badan candle yang panjang pipih. Pola ini menunjukkan sinyal beli kripto yang cukup kuat.

Candlestick bearish reversal

Sementara itu, untuk pola candlestick bearish reversal yang dapat diketahui investor adalah sebagai berikut:

1. Pola Three Black Crows, pola ini berpaku pada tiga candle berwarna merah, berbentuk seperti tangga turun. Berbeda dengan three white soldier, investor juga perlu memperhatikan dua candle merah terakhir memiliki pembukaan harga yang berada di tengah-tengah candlestick sebelumnya dan penutupan harga yang lebih rendah dari candlestick merah pertama.

2. Pola Hanging man, pola ini merupakan kebalikan dari pola bullish hammer, di mana adanya candlestick berwarna merah dengan sumbu yang berada di bawah badan candle tersebut. Pola ini berbentuk seperti palu dan menunjukkan pola bullish sudah berakhir dan berbalik arah menjadi bearish.

3. Pola Shooting Star, pola ini serupa dengan pola hanging man. Perbedaannya hanya di bagian sumbu yang berada di atas badan candle berbentuk seprrti palu terbalik berwarna merah.

4. Pola Bearish Harami, pola ini menunjukkan adanya penurunan harga. Candle berwarna merah berukuran kecil dimana candle dan sumbunya tidak lebih panjang dari candle hijau sebelumnya.

"Untuk memahami pola candlestick, memang dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namu dengan belajar pola candlestick ini, investor bisa memahami betul bagaimana trading," ucap Oscar.

https://money.kompas.com/read/2023/04/20/181200026/mengenal-pola-candlestick-dalam-trading-kripto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke