Hutama Karya Bakal Sesuaikan Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Dalam Waktu Dekat

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) akan menyesuaikan tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Tol Medan-Binjai dalam waktu dekat.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, tarif kedua ruas tol tersebut sudah saatnya disesuaikan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Jalan.

Beleid tersebut menyebutkan penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan setiap 2 tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol.

Sementara, kata Koentjoro, Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar terakhir disesuaikan di 2021. Bahkan tarif Tol Medan-Binjai belum pernah disesuaikan sejak dioperasikan pada Oktober 2017.

Pasalnya, pada 2019 terjadi pandemi Covid-19 dan pada Oktober 2022 pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sehingga jika tarif tol dinaikkan dikhawatirkan dapat memberatkan masyarakat.

"Dengan pertimbangan saat ini perekonomian telah pulih kembali, dimana inflasi di April 2023 ini lebih rendah dari Oktober tahun lalu. Data dari website Bank Indonesia pada Oktober 2022 inflasi mencapai 5,71 persen, sedangkan pada April 2023 ini mengalami penurunan menjadi 4,33 persen, sehingga ini saat yang tepat untuk dilakukan penyesuaian tarif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/5/2023).

Perusahaan pelat merah ini berkomitmen penyesuaian tarif ini telah diikuti dengan pemenuhan dan peningkatan SPM dengan terus melakukan pemeliharaan dan peningkatan pada layanan transaksi maupun operasional.

"Penyesuaian tarif ini juga akan berdampak pada keberlanjutan jalan tol, dengan meningkatkan level of trust investor terhadap jalan tol yang dikelola dan menciptakan iklim investasi jalan tol yang kondusif," ucapnya.

Dia menyebut, saat ini Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah dilengkapi dengan 55 gardu yang terdapat di 11 Gerbang Tol (GT), yakni GT Bakauheni Selatan, GT Bakauheni Utara, GT Lematang, GT Kalianda, GT Natar, GT Itera Kotabaru, GT Sidomulyo , GT Tegineneng Barat, GT Tegineneng Timur, GT Gunung Sugih, dan GT Terbanggi Besar.

Kemudian terdapat 44 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), 289 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 26 Variable Message Sign (VMS), serta 12 rest area dengan fasilitas lengkap seperti toilet, masjid, SPBU, dan minimarket.

Sementara, Tol Medan-Binjai juga telah dilengkapi oleh 26 gardu transaksi yang tersebar di 4 GT, yakni GT Binjai, GT Semayang, GT Helvetia, dan GT Marelan.

Kemudian terdapat 10 armada siaga yang terdiri dari ambulans, mobil rescue, mobil derek, layanan jalan tol dan Patroli Jalan Raya (PJR), 55 CCTV dengan dua arah mata kamera yang dimonitoring selama 24 jam di control room, 5 VMS, dan melakukan pemeliharaan jalan tol dan beautifikasi secara rutin.

Selain itu, perseroan juga melakukan pemeliharaan jalan tol dan beautifikasi secara rutin di 2 ruas tol tersebut seperti pemeliharaan Scraping, Filling, and Overlay (SFO) atau pengelupasan dan pelapisan kembali, pemeliharaan yang bersifat long-term sustainability, maupun beautifikasi.