Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mampukah IHSG Hari Ini Kembali ke Level 6.800?

William Hartanto Founder WH Project memprediksi, hari ini IHSG berpeluang melemah. Dia bilang, secara teknikal terlihat pergerakan IHSG seperti mempertahankan demand zone.

"Pelemahan IHSG (dalam beberapa hari terakhir) selalu terjadi pada prapenutupan perdagangan sehingga tidak mengindikasikan daya beli pelaku pasar yang kuat. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.774 – 6.856," kata William dalam analisisnya.

Berbeda dengan William, Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memperkirakan IHSG akan menguat hari ini, meskipun dibayangi oleh krisis perbankan yang terjadi di AS.

"Sistem keuangan AS berada dalam titik kritis di mana tentu berkaitan dengan kerapuhan dan keruntuhan beberapa bank terkenal. Hal ini seiring dengan suku bunga The Fed yang naik sangat kencang dan menciptakan kondisi berbahaya bagi bank," kata Maximilanus.

Dia mengatakan, dengan kenaikan suku bunga AS semakin lama durasi investasi akan semakin sensitif terhadap suku bunga. Ketika suku bunga naik, aset yang dimiliki bank akan turun nilainya dan return pun akan turun.

Di sisi lain, kebijakan bank seperti depositonya yang dapat ditarik nasabah kapan saja dapat menguras ekuitas bank dan berisiko meningkatkan kewajiban dari pada aset.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas pada rentang 6.659 – 6.889," kata Maximilanus.

Senada dengan Maximilianus, William Surya Wijaya CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas yang mengungkapkan, terdapat tekanan dalam pergerakan IHSG yang belum berakhir. Namun pola pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian cadangan devisa yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil.

"Ini diharapkan akan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG, sedangkan para investor asing masih mencatatkan arus deras capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih fluktuatif, hari ini IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound," kata William.

Yugen Bertumbuh Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran 6.688 sampai dengan 6.798.

Bagaimana dengan saham-saham yang bisa dicermati hari ini? Simak rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas ini:

1. WH Project
MLIA rekomendasi buy, support 486, resistance 525.
BELI rekomendasi buy, support 456, resistance 468.
BFIN rekomendasi buy, support 1.260, resistance 1.400.

2. BhinaArtha Sekuritas
ANTM rekomendasi buy on weakness, support 1.960, resistance 2.150 - 2.550.
ASII rekomendasi accumulative buy, support 5.800, resistance 6.350 - 7.000
BBCA rekomendasi accumulative buy, support 8.600, resistance 9.200 - 9.600.

3. Pilarmas Sekuritas
BRIS last price 1.750, support 1.715, resistance 1.800
UNVR last price 4.490, support 4.410, resistance 4.560.
GOTO last price 106, support 100, resistance 114.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/05/08/074000826/mampukah-ihsg-hari-ini-kembali-ke-level-6800

Terkini Lainnya

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke