Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 14.929 Per Dollar AS

Melansir data RTI, pukul 9.12 WIB, IHSG berada pada level 6.675,07 atau naik 11,9 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.663,11.

Sebanyak 193 saham melaju di zona hijau dan 229 saham di zona merah. Sedangkan 191 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,09 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.

Bursa Asia pagi ini bergerak mixed dengan kenaikan Nikkei 1,01 (310,9 poin) pada level 30.884,8, dan Strait Times di elvel 3.202,22 atau naik 0,62 (19,67 poin). Sementara itu, Hang Seng Hongkong melemah 1,37 (271 poin) di posisi 19.454,02, dan Shanghai Komposit di posisi 3.275,75 atau turun 0,65 persen (21,6 poin).

Pada penutupan perdagangan Kamis, Wall Street berakhir hijau. S&P 500 naik 0,94 persen (39,28 poin) pada level 4.198,05. Nasdaq berakhir di posisi 12.688,84 atau melonjak 1,5 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 115,14 poin, atau 0,34 persen, ditutup pada 33.535,91.

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan trend penurunan. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.

“Setelah IHSG ditutup di bawah support krusial 6.667, IHSG cenderung melanjutkan tren turun menuju zona support 6.590-6.612 apabila hari ini tembus di bawah titik terendah di 6.656,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.929 per dollar AS, atau turun 60 poin (0,41 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.869 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena perubahan ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan AS. Di sisi lain, membaiknya data ekonomi AS bisa mendorong kenaikan inflasi AS ke depan dimana saat ini tingkat inflasi AS masih jauh dari target 2 persen.

“Sebagian pasar mulai berekspektasi bahwa the Fed kemungkinan masih akan menaikan suku bunga acuannya dan tidak menahannya. Rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS di akhir pekan ini karena perubahan ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan AS,” kata Ariston.

Tapi di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko cukup positif hari ini, indeks saham Asia terlihat bergerak naik. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. Hari ini Aristpn memperkirakan rupiah akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.900 – Rp 14.950 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 14.800 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/05/19/093500126/ihsg-melaju-di-zona-hijau-rupiah-melemah-ke-level-rp-14.929-per-dollar-as

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke