Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Erick Thohir Minta Garuda Fokus Penerbangan Domestik

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan bahwa Maskapai Garuda Indonesia difokuskan untuk melayani penerbangan dalam negeri.

"Untuk Garuda Indonesia difokuskan pada penerbangan dalam negeri," ujar Erick Thohir di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/5/2023).

Menurut dia, memang terdapat pemikiran bahwa Garuda akan dikerjasamakan dengan penerbangan yang bisa memberikan aksesibilitas untuk masyarakat Indonesia agar bisa terbang ke luar negeri, seperti Qatar Airways, Emirates, atau Singapore Airlines.

"Memang ada rencana bahwa langkah berikutnya setelah restrukturisasi, Garuda mencari mitra strategis. Salah satunya kita terbuka bersama Indonesia Investment Authority (INA)," ujar Erick Thohir.

Dia mengatakan, INA dalam hal ini bisa juga mengundang mitra strategis bagi Garuda Indonesia.

Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga tidak mungkin masyarakat Indonesia menuju pulau lain dengan menggunakan kereta.

Pilihannya ada dua yaitu kapal laut atau penerbangan. Garuda dan Citilink akan fokus pada pasar domestik, bukan pasar internasional.

Menurut dia, kegiatan ekonomi turis domestik menghasilkan nilai yang sangat besar, namun sayangnya turis domestik tidak memiliki rencana perjalanan dibandingkan turis asing ketika berwisata di suatu daerah.

Merujuk pada database Garuda Indonesia, penumpang tujuan daerah mendominasi sebanyak 78 persen dengan pendapatan mencapai Rp 1.400 triliun. Sementara jumlah penumpang tujuan luar negeri tercatat hanya 22 persen dengan perolehan Rp 300 triliun.

Selain itu Erick juga mengatakan, pelayanan kepada turis lokal harus menjadi yang utama, lantaran banyak potensi wisata lokal yang harus dikembangkan, karena banyak sekali di kota-kota, kabupaten, dan desa memiliki potensi wisata lokal yang harus dikembangkan.

https://money.kompas.com/read/2023/05/26/000600726/erick-thohir-minta-garuda-fokus-penerbangan-domestik

Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke