Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengukur Peluang Investasi Reksa Dana Sepanjang 2023

Meski kondisi pasar kurang stabil, Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan, pihaknya membukukan pertumbuhan kinerja dalam mengelola aset reksa dana pada Mei 2023.

Bila dilihat berdasarkan jenisnya, hampir seluruh jenis reksa dana keluaran anak usaha IFG ini, disebut menunjukkan kenaikan selama lima bulan pertama 2023.

"Ke depan prospek reksa dana masih sangat menarik, hal ini terlihat dari jumlah single investor identification (SID) yang meningkat cukup signifikan,’’ ujar dia dalam keterangan resmi, Selasa (20/6/2023).

Sebagai gambaran, Asset Under Managemet (AUM) atau total nilai aset reksa dana yang dikelola tumbuh sebesar 11,3 persen sejak awal tahun hingga Mei 2023 atau setara dengan Rp 4,6 triliun, sehingga secara total mencapai Rp 45,67 triliun.

Hal tersebut didukung oleh semakin beragamnya platform digital yang memudahkan investor ritel untuk bisa memilih jenis reksa dana yang mereka inginkan sesuai dengan besarnya dana dan profil risiko masing-masing.

Danica menambahkan, tiga pencapaian terbesar dicatat oleh reksa dana terproteksi yang berhasil meraup Rp 2,8 triliun, disusul oleh reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp 797 miliar dan reksa dana pasar uang sebanyak Rp 426 miliar.

Reksa dana terproteksi mencatat pencapaian tertinggi karena investor menginginkan hasil investasi yang maksimal di tengah-tengah kondisi pasar yang fluktuatif dengan nilai pokok investasi yang dilindungi.

Reksa dana ini menempatkan mayoritas dana investor pada produk surat utang hampir sama halnya dengan reksa dana pendapatan tetap, sesuai dengan prospek surat utang yang diperkirakan cukup positif sepanjang tahun ini.

Mengutip data Bloomberg, Ekonom Bahana TCW Budi Hikmat bilang, selama tahun berjalan, kurs nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 4,2 persen sedangkan indeks surat berharga negara (SBN) naik sebesar 6,16 persen, sementara indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan sebesar 2,2 persen.

“Rally di pasar obligasi negara membuka peluang kenaikan nilai saham domestik terutama setelah lonjakan harga saham di bursa Amerika Serikat membuat valuasi Indonesia relatif murah. Berbagai produk reksa dana yang kami tawarkan sudah melihat potensi ini, sehingga masih ada ruang bgai investor masuk ke pasar reksa dana,” papar dia.

Berdasarkan produk, Bahana Obligasi Ganesha kelas D, menjadi favorit para investor karena menawarkan fitur pembagian dividen setiap bulannya. Sedangkan Makara Prima berupa reksa dana pendapatan tetap dengan minim volatilitas, cocok untuk investor yang konservatif dan moderat.

Reksa dana pasar uang cukup diminati investor sebab pergerakan harga pasar uang cenderung stabil dibanding reksa dana lainnya seperti reksa dana saham yang sifatnya lebih agresif. Beberapa investor memilih untuk memarkir dananya pada reksa dana pasar uang saat pasar saham tertekan. Bahana Dana Likuid adalah salah satu reksa dana pasar uang pilihan investor konservatif sebab pergerakannya tidak terlalu fluktuatif.

Sebagai informasi, anak usaha IFG ini telah memiliki sebanyak 172.248 SID hingga akhir Mei 2023, atau naik hingga 51,83 persen dalam lima bulan pertama tahun ini.

https://money.kompas.com/read/2023/06/20/114200026/mengukur-peluang-investasi-reksa-dana-sepanjang-2023

Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke