JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bank digital menawarkan suku bunga deposito yang tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan bank konvensional. Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat nasabah memiliki akun di bank digital.
Bahkan, beberapa bank digital menawarkan suku bunga yang melebihi tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya tidak melarang pelaku industri bank digital untuk memberikan suku bunga deposito yang tinggi kepada nasabah.
Namun demikian, ia menekankan, suku bunga deposito yang tinggi melebihi bunga penjaminan LPS memiliki konsekuensi tersendiri. Dana nasabah tidak akan dijamin oleh LPS ketika suatu saat bank mengalami kegagalan atau kolaps.
“Kami tidak dapat melarang (bunga deposito tinggi), tapi yang kita pastikan adalah ketika mereka (bank digital) memberikan bunga seperti itu, mereka (harus) memberi tahu nasabahnya, bunganya di atas bunga penjaminan dan tidak dijamin oleh LPS,” kata dia dalam acara Pertemuan Tahunan LPS dan Stakeholders, Selasa (20/6/2023).
Ia menekankan, karena tidak dijamin LPS, suku bunga deposito bank digital yang tinggi tidak mendapatkan perlindungan dari LPS.
"Itu kami minta dari waktu ke waktu mereka (nasabah) tahu informasinya," imbuh dia.
Sedikit catatan, tingkat bunga penjaminan rupiah untuk bank umum ditetapkan sebesar 4,25 persen.
Simpanan valuta asing di bank umum sebesar 2,55 persen, dan simpanan rupiah di BPR dan BPRS sebesar 6,75 persen. Ketentuan tersebut berlaku hingga 29 September 2023.
Lantas berapa besaran bunga deposito bank-bank digital? Berikut penjelasannya dirangkum Kompas.com dari website resmi masing-masing bank.
1. Bunga Deposito Seabank
Saat ini Seabank masih menggunakan bunga deposito sebesar 7 persen per tahun dan tenor mulai dari 1 bulan dan minimal saldo Rp 1 juta. Namun per 1 Februari 2023, bank digital milik Sea Group ini menawarkan tenor deposito 1 dan 3 bulan.
Dengan bunga deposito sebesar 6 persen per tahun untuk tenor 1 bulan dan bunga deposito 7 persen per tahun untuk tenor 3 bulan.
2. Bunga Deposito Allo Bank
Berbeda dengan Seabank, tenor deposito Allo Bank lebih beragam, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Besaran bunga deposito Allo Bank yang ditawarkan pun berbeda sesuai tenor dan nominal deposito. Namun di Allo Bank, minimal setoran awal sebesar Rp 10 juta.
Berikut rincian bunga deposito Allo Bank:
3. Bunga Deposito Jenius
Jenius memiliki tiga produk deposito yang masing-masing penggunaannya berbeda. Misalnya flexi saver merupakan jenis deposito yang bebas tarik dan setor tunai tanpa biaya penalti. Dream saver merupakan jenis deposito yang bisa di-autodebit dan nasabah bebas memilik jumlah setoran serta periodenya. Kemudian maxi saver merupakan jenis deposito berjangka yang setoran, tenor, dan metode perpanjangan bebas ditentukan nasabah.
Oleh karena itu, bunga deposito yang ditawarkan berbeda sesuai dengan jenis deposito yang dipilih. Untuk flexi saver dan dream saver bunga depositonya 2,5 persen per tahun.
Sementara itu, untuk produk Maxi Saver, berikut rincian bunga depositonya:
4. Bunga Deposito blu by BCA Digital
Anak usaha Bank BCA ini memiliki produk bluDeposit dengan minimal saldo Rp 1 juta dan tenor 1-12 bulan. Nasabah dapat menarik dana bluDeposit sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti. Berikut rincian bunga bluDeposit yang berbeda tergantung nominal deposito:
5. Bunga Deposito Bank Jago
Bank Jago memiliki lima produk simpanan dengan bunga yang berbeda, yaitu kantong utama 0,5 persen, kantong bayar 0,5 persen, kantong nabung, 3,75 persen, kantong terkunci 5 persen, dan kantong investasi (RDN) 2 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/06/20/201000626/soal-bunga-deposito-bank-digital-yang-tinggi-lps--kami-tak-bisa-larang