Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produksi Rokok Turun, Setoran Cukai Kena Imbas

Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai baru mencapai Rp 135,4 triliun pada semester pertama tahun ini. Realisasi tersebut setara dengan 44,7 persen target APBN dan turun  18,8 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 166,8 triliun.

Jika dilihat lebih spesifik, penerimaan cukai baru mencapai Rp 105,9 triliun, atau setara 43,1 persen target. Nilai ini merosot 12,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kontraksi tersebut utamanya disebabkan oleh penurunan produksi hasil tembakau atau rokok. Berdasarkan catatannya, produksi rokok sebesar 139,4 miliar batang hingga Juni 2023, lebih rendah dari tahun sebelumnya 147 miliar batang.

"Cukai yang mengalami penurunan produksi cukup signifikan," ujar dia, dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, Senin (10/7/2023).

Lebih lanjut ia menyebutkan, penurunan paling dalam dicatatkan sektor sigaret kretek mesin (SKM) Golongan 1 dan sigaret putih mesin (SPM) Golongan 1. Selain itu, penurunan penerimaan cukai juga disebabkan tingginya basis produksi pada Maret 2022 akibat kenaikan PPN.

"Oleh karena itu meskipun terjadi kenaikkan dari tarif, namun karena produksi menurun maka penerimaan cukai hasil tembakau adalah Rp 105,9 triliun, kontraksi sebesar 12,2 persen," tuturnya.

Penurunan lebih dalam dicatatkan oleh bea keluar. Tercatat penerimaan bea keluar ambles 77 persen secara tahunan hingga menjadi Rp 5,3 triliun.

Bendahara negara menjelaskan, anjloknya penerimaan bea keluar selaras dengan merosotnya harga komoditas ekspor andalan Indonesia, minyak kelapa sawit atau CPO. Harga CPO tercatat sebesar 879,6 dollar AS per metrik ton pada paruh pertama tahun ini, jauh lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 1.533,3 dollar AS per metrik ton.

"Dan juga volume ekspor dari berbagai tambang mineral Indonesia yang menurun," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, penerimaan bea masuk masih mencatatkan pertumbuhan, yakni sebesar 4,6 persen menjadi Rp 24,2 triliun. Namun demikian, pertumbuhan itu sebenarnya jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 30,5 persen.

Pertumbuhan bea masuk disebabkan oleh impor yang masih tinggi. Pada saat bersamaan, kurs rupiah terhadap dollar AS cenderung mengalami pelemahan, sehingga berkontribusi positif terhadap bea masuk.

https://money.kompas.com/read/2023/07/11/111200426/produksi-rokok-turun-setoran-cukai-kena-imbas

Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke