KOMPAS.com - Pelabuhan Pontianak atau yang memiliki nama resmi Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah akses trasportasi laut terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat.
Bisa dibilang, selama beberapa tahun Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah pelabuhan terbesar di provinsi ini sebelum kemudian posisinya digantikan oleh Pelabuhan Kijing yang berada di Kabupaten Menpawah.
Arus kapal-kapal peti kemas secara bertahap dipindahkan dari Pelabuhan Pontianak ke Kijing karena kapasitasnya yang memang lebih besar dan lengkap.
Selain itu, pemindahan lalu lintas ke Pelabuhan Kijing juga perlu dilakukan karena kapasitas pelabuhan di Pontianak yang terbatas serta berada di tengah-tengah perkotaan.
Terlebih saat ini banyak sekali komoditas tambang dan perkebunan yang diekspor langsung dari Kalimantan Barat. Sehingga Pelabuhan Kijing memang disiapkan untuk pengembangan jangka panjang.
Sejarah Pelabuhan Dwikora Pontianak
Keberadaan Pelabuhan Pontianak sendiri sebenarnya berbarengan dengan lahirnya Kesultanan Pontianak. Artinya, pelabuhan ini bahkan sudah ada sebelum era Kolonial Belanda.
Kota Pontianak sendiri menjadi Ibu Kota Kalimantan Barat pada 23 Oktober 1771 yang diresmikan oleh Abdurrahman Alkadrie sebagai Raja Pontianak kala itu.
Dua tahun setelah berdirinya Kota Pontianak, pemerintah Kolonial Belanda mengirim utusannya bernama William Ardi Polm sehingga perdagangan melalui Sungai Kapuas semakin ramai.
Pada tahun 1939 dibangunlah tambatan atau striger yang terbuat dari kayu yang panjangnya 298 meter, serta dibuat juga gudang untuk menimbun barang-barang seluas 230 meter persegi.
Dermaga sederhana inilah yang kemudian jadi cikal bakal Pelabuhan Dwikora Pontianak hingga saat ini.
Pada tahun 1940, tepatnya tanggal 16 Juni, ditetapkan Pelabuhan Pontianak sebagai pelabuhan yang diusahakan (Bedrijthea) oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda yang tercantum dalam Vender Gouvensur Vannerja.
Sementara mengutip laman resmi Pelindo, sejak Singapura menjadi pelabuhan bebas internasional pada 1819, pelabuhan di Pontianak menjadi poros terdepan Hindia Belanda dalam mengakomodasi perdagangan luar negeri di Kalbar.
Pada 1834, status Pontianak dan Sambas berkembang menjadi pelabuhan bebas. Berada di tepi Sungai Kapuas, yang menghubungkan area seluas 146,8 ribu km di Kalimantan Barat.
Dengan lokasinya tersebut, Pelabuhan Pontianak menjadi urat nadi perekonomian wilayah Pontianak, Sintete, Sambas, Sintang, Sanggau, Kapuas, Hulu, Telok Air, Ketapang, dan Singkawang, tempat puluhan perusahaan dari berbagai bidang industri beroperasi.
Berdasarkan sektor usaha, kontribusi terbesar terhadap PDRB Kalimantan Barat berasal dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, diikuti oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan.
Berbekal sederet fasilitas modern, Pelabuhan Pontianak merupakan pelabuhan utama di Kalimantan Barat yang memiliki terminal petikemas dan melayani kegiatan bongkar muat kapal petikemas secara optimal.
Pelabuhan Kijing
Sebagai informasi saja, pemerintah berencana menutup permanen pelabuhan di Pontianak dan menggantikannya dengan Pelabuhan Kijing yang baru.
Pelabuhan Kijing di Menpawah sendiri baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Agustus 2016. Di masa depan, Terminal Kijing diproyeksikan menjadi hub sekaligus pelabuhan internasional terbesar di Borneo.
Saat sekarang, Terminal Kijing yang menggantikan Pelabuhan Dwikora Pontianak mempunyai kapasitas 500.000 TEUs ditambah dengan tambahan 8 juta ton penyimpanan non-peti kemas.
Dengan kapasitas tersebut menjadikan Kijing sebagai pelabuhan terbesar di Kalimantan. Beragam komoditas andalan yang dilayani Pelabuhan Kijing seperti minyak sawit atau CPO dan turunannya.
Terminal Kijing juga menjadi pusat untuk angkutan barang tambang dan curah lainnya. Terminal Kijing juga diharapkan bisa terus dikembangkan.
Pelindo yang merupakan BUMN pengelola pelabuhan ini bahkan sudah menyiapkan lahan hingga 3.000 hektar di belakang Pelabuhan Kijing yang nantinya bisa dipakai untuk kawasan industri.
Kesimpulannya, dalam jangka panjang pelabuhan di Pontianak dalam hal ini Pelabuhan Dwikora Pontianak akan digantikan sepenuhnya oleh Terminal Kijing dalam beberapa tahun mendatang.
https://money.kompas.com/read/2023/07/23/220600926/profil-dan-sejarah-pelabuhan-dwikora-pontianak