Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apresiasi Program "Pasti" Ditjenbun, Mentan SYL: Semoga Berikan Dampak Positif bagi Pekebun

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan penanaman kelapa sawit Program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Dusun IV Desa Bah Sidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

“Perkebunan Partisipatif merupakan salah satu terobosan program baru Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) yang diharapkan dapat memberikan dampak atau manfaat positif bagi pekebun,” ujar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/8/2023).

Menurut SYL, Program Pasti penting dilakukan karena dapat menguatkan pengembangan perkebunan Indonesia, khususnya kepala sawit.

Ia berharap, Program Pasti dapat meningkatkan kualitas mutu komoditas perkebunan yang bernilai tambah dan berdaya saing.

Selain itu, program tersebut diharapkan mendorong terciptanya investasi baru dengan berbagai jenis kemudahan, di antaranya akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, promosi, dan lainnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) sampai April 2023, minyak kelapa sawit adalah komoditas terbesar dalam kontribusi ekspor subsektor perkebunan, yaitu 70,50 persen dan terbesar untuk keseluruhan nilai ekspor sektor pertanian, yaitu 62,18 persen.

Persentase tersebut membuktikan bahwa komoditas kelapa sawit menjadi andalan penerimaan devisa pada sektor pertanian.

SYL mengungkapkan, produktivitas dan penggunaan agroinput atau agribisnis hulu menjadi salah satu tantangan utama pekebun sawit Indonesia.

Sebab, kata dia, kegiatan tersebut dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak ada terobosan langkah komprehensif atau upaya secara optimal.

"Untuk itu, perlu (dilakukan) sinergi antara perusahaan perkebunan dengan pekebun, salah satunya melalui kemitraan antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat,” imbuh SYL.

Kemitraan tersebut, lanjut dia, bisa menjadi salah satu kunci dalam mengoptimalkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit.

“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap Ditjenbun yang telah mendorong upaya pencapaian peningkatan produksi yang efisien. Hal ini perlu dilakukan segera demi menghadapi berbagai tantangan perkebunan ke depan,” ucap SYL.

Selain itu, lanjut dia, juga diperlukan ketersediaan kebutuhan tenaga kerja kebun yang memadai dan pengoptimalan pemanfaatan mekanisasi.

Apresiasi Ditjenbun dan Ditjen PSP

Dalam kesempatan itu, Mentan SYL juga meluncurkan Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Sela (Kesatria) dan melaksanakan Program Taksi Alat Mesin Perkebunan (Titan).

Mentan SYL pun mengapresiasi kolaborasi bersama antara Ditjenbun dengan dan Ditjen PSP Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menginisiasi model Titan.

"Program ini diharapkan dapat menekan biaya usaha kelapa sawit seminimal mungkin," ujarnya.

SYL menjelaskan, paket Titan menyediakan alat mesin, mulai dari pengolahan lahan, tanam, budi daya, panen yang dapat diakses oleh petani melalui program Sarana dan Prasarana (Sarpras) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) atau melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ia melihat satu kolaborasi yang luar biasa dan partisipatif yang sempurna antara PT Paya Pinang Group, PT Socfindo, PT Corteva Agriscience, PT PP London Sumatra Indonesia, Pusat Penelitian Kelapa Sawit dengan Perkumpulan Petani Kelapa Sawit Kecamatan Serbajadi dan Pegajahan.

“Inilah program Pasti komoditas kelapa sawit yang patut di contoh dan direplikasi di beberapa tempat dan beberapa komoditas pertanian, khususnya perkebunan," ujar SYL.

Ia menekankan, peremajaan kebun kelapa sawit rakyat harus mampu menciptakan inovasi, optimalisasi sumber daya lahan, serta pemberdayaan bagi petani sawit.

Peremajaan kebun kelapa sawit, kata dia, jangan hanya dipandang bagaimana cara untuk memperbaiki tanaman kelapa sawit yang sudah tua atau tidak produktif.

Lebih lanjut, SYL menjelaskan, lahan perkebunan dapat mengoptimalkan semua potensi seperti kelapa sawit tumpang sari tanaman sela, seperti jagung, kacang, hortikultura dan ternak.

"Saya meyakini, ini merupakan capaian yang luar biasa bagi pekebun sawit di Indonesia yang tentunya dilakukan dan disesuaikan dengan minat dan spesifik lokasi.

Untuk itu, SYL mengajak berbagai pihak terkait menjadikan peremajaan kelapa sawit sebagai sebuah gerakan bersama.

Gerakan bersama yang dimaksud, yaitu memberikan akselerasi atas setiap langkah dalam peremajaan kelapa sawit dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi petani sawit dengan memegang teguh prinsip mengangkat petani kecil tanpa mengecilkan industri yang besar.

"Mari bersama jadikan hari ini sebagai momentum untuk mewujudkan komitmen bersama meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit rakyat yang pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan pekebun. Sukses untuk petani sawit di Serdang Bedagai,” jelas SYL.

Ia berharap, momentum tersebut dapat mendorong sinergi multipihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat memperkuat perkelapasawitan nasional.

Hal tersebut, kata SYL, juga dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit melalui program-program yang diciptakan.

“Peningkatan maupun pemulihan tersebut membutuhkan partisipatif dari swasta, tidak hanya dari skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," kata dia.

Selain partisipatif, Mentan SYL memeinta seluruh potensi khususnya produk samping juga harus dimanfaatkan.

Oleh karenanya, SYL meminta kepada seluruh stakeholder perkelapasawitan yang hadir pada kegiatan tersebut agar tetap semangat dan jaga kerja sama kemitraan dengan baik.

“Masa depan sawit nasional berada di pundak kalian menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Selamat bekerja, jaga komitmen dan integritas, tetap semangat mengembangkan komoditas perkebunan,” jelas SYL.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan, Program Pasti merupakan suatu upaya kolaboratif yang dikembangkan oleh pihaknya untuk mendorong ekosistem perkebunan.

Utamanya, kata dia, mendorong perkebunan kelapa sawit dalam kerangka kemitraan antara perusahaan besar dengan perkebunan rakyat.

“Tadi kita sama-sama melihat satu kolaborasi yang luar biasa, suatu partisipatif yang sempurna. Mari kita semangat memperkuat kelapa sawit nasional,” imbuh Andi.

Selain itu, ia mengajak seluruh pihak terkait untuk memanfaatkan berbagai program dari Kementan serta potensinya, seperti program Pasti, Kesatria, dan Titan.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit.

https://money.kompas.com/read/2023/08/05/114725326/apresiasi-program-pasti-ditjenbun-mentan-syl-semoga-berikan-dampak-positif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke