Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LRT Jabodebek Alami Gangguan, Pengamat: Harusnya Masa Uji Coba Lebih Diintensifkan

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah LRT Jabodebek terlalu prematur untuk dioperasionalkan secara komersial pada 28 Agustus lalu?

Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana mengatakan, pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator.

Namun menurutnya, LRT Jabodebek memang masih terlalu dini untuk dioperasikan karena masih diperlukan waktu untuk menyempurnakan sistem operasi dan keandalan sarana LRT Jabodebek.

"Sebenarnya Kemenhub yang bisa menjawabnya karena yang melakukan uji kelaikan sarana prasarana dan kompetensi SDM, serta sertifikasi operasi. Tapi intinya untuk operasi komersial penuh masih terlalu dini," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Dia menjelaskan, seharusnya saat ini LRT Jabodebek dioperasikan untuk uji coba operasional terbatas, bukan langsung dioperasikan secara komersial seperti saat ini.

Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan-gangguan seperti yang beberapa hari terakhir terjadi sehingga menyebabkan pengalaman pertama penumpang menggunakan LRT Jabodebek jadi kurang nyaman.

"Untuk saat ini operasi LRT harus masih diperlakukan sebagai bagian dari uji coba komersial, untuk mengidentifikasi kelemahan yang harus segera diperbaiki," tuturnya.

Sebagai informasi, uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek berlangsung lebih pendek dari yang dijadwalkan semula karena sempat dihentikan oleh Kemenhub.

Adapun uji coba terbatas hanya berjalan selama 6 hari, yaitu selama 12-16 Juli dan 26-27 Agustus dari sebelumnya dijadwalkan dapat dilaksanakan 12 Juli sampai 15 Agustus 2023.

Menurutnya, seharusnya masa uji coba terbatas dengan mengangkut penumpang lebih diintensifkan secara terbatas dan penumpang pun tidak dipungut biaya.

Kemudian selama masa uji coba, operasional LRT Jabodebek bisa ditingkatkan secara bertahap pada periode tertentu untuk secara gradual diperbaiki kinerja operasinya.

"Seharusnya masa uji coba dengan mengangkut penumpang lebih diintensifkan dulu tanpa memungut tarif tiket," kata dia.

Sebelumnya, pada Rabu (30/8/2023) pagi dua rangkaian kereta LRT Jabodebek mengalami gangguan di jalur Bekasi. Masing-masing mengalami mati listrik dan pintu tidak dapat ditutup.

Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, untuk kereta yang mengalami gangguan pintu sudah ditarik ke Depo Jatimulya untuk dicek dan diinvestigasi penyebab gangguannya.

"Sudah kami pindahkan ke Depo untuk dilakukan evaluasi oleh tim INKA dan KAI apa penyebab gangguan. Perawatan sarana LRT hingga saat ini masih di bawah tanggung jawab INKA sehingga kami mengoordinasikan penanganan sarana tersebut dengan tim INKA," ujarnya kepada media, Rabu.

Dia menyebutkan, gangguan pada pintu kereta ini berdampak pada perjalanan kereta di jalur Bekasi dan penumpang pun terpaksa diturunkan di Stasiun Cikunir 1.

"(Penumpang terdampak) melanjutkan dengan kereta lainnya," kata dia kepada Kompas.com.

Sementara untuk kereta yang mengalami gangguan mati listrik, saat ini sudah kembali beroperasi normal. Gangguan ini sempat membuat lampu dan pendingin ruangan (AC) kereta mati.

"Gangguan lain yang terjadi di Halim dimana terjadi matinya aliran listrik yang disebabkan gangguan TPSS listrik sehingga mengakibatkan gangguan operasional LRT, jelasnya.

"Saat ini kereta sudah berjalan normal dan kami sudah berkoordinasi Kepada pihak Adhikarya yang bertanggung jawab atas TPPS tersebut," tambahnya.

https://money.kompas.com/read/2023/09/01/184200026/lrt-jabodebek-alami-gangguan-pengamat--harusnya-masa-uji-coba-lebih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke