Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gnetion Gelar Kosan Nasional Edisi Spesial di Cirebon

KOMPAS.com – GIAS Group menginisiasi komunitas tukang bangunan pertama di Indonesia, yakni Gnetion. Terhitung sejak didirikan pada 2018, kini Gnetion telah memiliki 2.000 aplikator yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi, Gnetion menggelar acara workshop bertajuk "Kosan Nasional" di seluruh Indonesia dengan mengundang para aplikator. Kegiatan ini diadakan secara hybrid, yaitu online via Zoom dan juga offline di Batiqa Hotel Cirebon.

Pelatihan dihadiri oleh Head of Marketing Division GIAS Group, Randu Arifiant, Brand & Communication Manager GIAS Group, Muhamad Rivaldi, Area Manager Jawa Barat GIAS Group, Eric, Mentor Gnetion Academy, Vivi Satria Wibawa, serta kreator konten Disabilitas Punya Cara dan juga salah satu anggota komunitas Gnetion, Muhammad Arifin.

Eric menjelaskan, geliat pertumbuhan industri properti diprediksi akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Hal tersebut berdasar pada data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang menunjukkan bahwa sektor konstruksi sebagai pengguna material bahan bangunan mengalami pertumbuhan 2,81 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

“Untuk menjawab kebutuhan tersebut, GIAS Group berupaya hadir lebih dekat dengan masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini kami wujudkan melalui ekspansi titik distribusi, inovasi layanan dan membentuk komunitas Gnetion agar konsumen dapat memperoleh hasil akhir konstruksi dengan kualitas terbaik,” ujar Eric dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Di kesempatan yang sama, Rivaldi mengatakan bahwa Kosan Nasional bisa menjadi sarana para aplikator untuk mendalami product knowledge sehingga agar lebih mudah dalam membangun brand awareness kepada masyarakat.

”Dari sini, merek dagang GIAS Group, yaitu GNET Indonesia, harapannya dapat menjadi top of mind di benak masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kosan Nasional merupakan salah satu momen terbaik bagi aplikator Gnetion untuk berkumpul, belajar dan berbagi insight, baik dengan aplikator lainnya maupun langsung dari para mentor dan praktisi ahli di bidang konstruksi.

Dengan mengangkat slogan “Salam Satu Atap”, kata dia, hal ini menjadi sikap kebersamaan rekan-rekan aplikator Gnetion dalam berkolaborasi dan bersinergi dalam memberikan pelayanan secara prima kepada konsumen.

Muhammad Arifin pun mengungkapkan alasannya bergabung dalam Gnetion.

Dirinya menjelaskan bahwa Gnetion dapat menjadi tempat terbaik untuknya dalam memperoleh ilmu secara nyata, serta strategi implementasi yang tepat.

Ilmu tersebut, kata dia, bisa mencakup banyak hal, mulai dari keamanan dan keselamatan kerja (K3), proses kerja konstruksi terkini, hingga perkakas dan material bangunan terbaru.

“Bergabung dengan komunitas Gnetion, saya akan bisa ketemu banyak anggota satu profesi. Di sini, kami bisa sepaham dan saat bertemu, kami bisa berkumpul dan sharing pengalaman. Jadi, alasan tujuan saya bergabung di Gnetion itu ingin lebih banyak belajar. Cukup senang lah saya bergabung komunitas Gnetion,” jelas Arifin.

Sementara itu, Randu mengatakan, signifikannya pertumbuhan jumlah aplikator Gnetion telah sejalan dengan masifnya ekspansi GIAS Group dalam membuka persebaran titik distribusi di seluruh Indonesia.

Hal itu juga sejalan dengan misi GIAS Group, yakni menjadi perusahaan yang terdepan dalam jaringan distribusi dan jaringan penjualan.

“Tercapainya 2.000 aplikator Gnetion merupakan pencapaian cemerlang bagi GIAS Group. Hal ini menjadi titik awal dari Gnetion dalam menjaga komitmen untuk terus memberikan pelayanan secara prima kepada konsumen. Dari sisi aplikator, komunitas Gnetion dapat menjadi wadah terbaik untuk tumbuh bersama mendalami keahlian di bidang konstruksi,” tutur Randu.

Bagi masyarakat yang ingin kenal lebih dekat dengan Gnetion bisa mengunjungi Instagram resmi @gnetion.id dan website gnetion.academy.

https://money.kompas.com/read/2023/09/04/192256526/gnetion-gelar-kosan-nasional-edisi-spesial-di-cirebon

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke