Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Model Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Mampu Dorong Ekspor Produk Bernilai Tambah

KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan subsektor perkebunan beserta turunannya. Pasalnya, komoditas perkebunan terbukti berdampak positif terhadap perekonomian negara.

Salah satu upaya pengoptimalan tersebut dilakukan melalui penguatan hilirisasi perkebunan. Hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas perkebunan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah mengatakan, pemerintah terus berupaya membina dan mendorong pelaku usaha perkebunan agar memperkuat hulu hingga ke hilir.

Hingga saat ini, lanjutnya, hilirisasi yang dilakukan telah mampu meningkatkan nilai ekspor pada sejumlah komoditas, seperti kelapa sawit, kopi, kakao dan komoditas lain. Nilainya tumbuh menjadi Rp 58,45 triliun pada Juni 2023.

Ia menambahkan, peningkatan daya saing melalui hilirisasi perlu didukung dengan strategi pemasaran yang tepat untuk menembus berbagai pasar. Oleh karena itu Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementan mengadakan focus group discussion (FGD) di Bunex 2023.

“FGD membahas akselerasi pemanfaatan dana sarana prasarana bagi perkebunan kelapa sawit. Selain itu, Ditjen Perkebunan juga menyelenggarakan Rembug Pekebun Indonesia yang membahas tentang penguatan tata kelola perkebunan nasional. Berbagai pembahasan di Bunex 2023 demi penguatan hilirisasi perkebunan untuk ketahanan ekonomi global," ujar Andi Nur melalui siaran pers, Sabtu (9/9/2023).

Pada kesempatan tersebut, Andi Nur mengatakan bahwa model pembiayaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merupakan model pembiayaan yang ideal. Model ini dapat ditularkan untuk komoditas perkebunan lain sehingga perlu dibentuk badan pengelola dana (BPD) untuk komoditas strategis selain kelapa sawit.

Andi Nur melanjutkan, pola kemitraan inti plasma perlu dihidupkan kembali. Selain itu, ia juga menekankan signifikansi data sebagai dasar untuk membuat kebijakan yang tepat.

“Pengembangan komoditas juga harus berbasis ketertelusuran,” katanya.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Merrijantij Punguan Pintaria yang hadir di Bunex 2023 turut menjelaskan peran hilirisasi perkebunan terhadap peningkatan nilai ekspor.

Kementerian Perindustrian, kata dia, sangat mendukung hilirisasi komoditas perkebunan. Pasalnya, kontribusi sektor industri agro sebesar 50,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.

Ia menyampaikan, industri hasil perkebunan memiliki peran penting bagi sektor industri agro. Pada 2022, total ekspor sektor industri hasil perkebunan mencapai 36,55 miliar dollar AS atau sekitar Rp 568,9 triliun.

Komoditas perkebunan arus utama di Indonesia adalah kelapa, kelapa sawit, kakao, kopi, teh dan minyak asiri. Komoditas kelapa sawit dan turunannya merupakan produk ekspor utama Indonesia, yakni menyumbang hampir 81,4 persen dari total ekspor industri hasil perkebunan.

“Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara produsen terbesar kelapa sawit. Komoditas kelapa sawit menjadi model hilirisasi industri yang mampu mendorong ekspor produk bernilai tambah hasil kegiatan usaha pengolahan di dalam negeri," ujar Merri.

Selain Merri, turut hadir beberapa narasumber lain dalam kegiatan FGD Bunex 2023, yakni Head of Public Policy and Government Relation ByteDance Rofi Uddarojat dan Head of Public Policy and Government Relation Tokopedia Hilmi Adrianto.

Hadir pula Barista dan Profesional Chef Kopi Kalemago dan Kanaya Restaurant Fidzah Djafar, Kepala Pusat Peneliti Kopi dan Kakao Indonesia (KOPUSLITKOKA) Dini Astika Sari, Direktur Utama PT RNI (Persero)/ID FOOD Frans Marganda Tambunan.

Andi Nur berharap, kegiatan tersebut dapat menciptakan ruang dalam berinteraksi, bekerja sama, dan berinovasi bagi segenap stakeholder perkebunan di Indonesia. Dengan demikian, keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis, dan terus berkembang bisa terwujud.

“Dengan begitu, Indonesia mampu memperkuat diri menghadapi berbagai tantangan nasional ataupun global serta dapat berkolaborasi mempererat kerja sama antara seluruh stakeholder bidang perkebunan demi memajukan dan memperkuat perkebunan Indonesia serta tentunya menyejahterakan pekebun Indonesia,” tutur Andi Nur.

https://money.kompas.com/read/2023/09/09/125732026/model-hilirisasi-industri-kelapa-sawit-mampu-dorong-ekspor-produk-bernilai

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke