Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?

NEW YORK, KOMPAS.com - Bank sentral Turki menaikkan suku bunga acuan menjadi 30 persen, naik 500 basis poin (bps) dari sebelumnya 25 persen. Langkah ini diambil seiring dengan upaya Turki menurunkan angka inflasi yang mencapai dua digit.

Dikutip dari CNBC, Jumat (22/9/2023), keputusan bank sentral ini menyusul serangkaian kenaikan suku bunga. Pasalnya, negara tersebut bertujuan untuk membalikkan inflasi yang meroket dan mata uang lira yang melemah selama beberapa tahun terakhir.

Ini sebagian besar merupakan akibat dari kebijakan moneter longgar yang dilakukan oleh pemerintah Turki.

Nilai tukar mata uang lira anjlok 30 persen terhadap dollar AS sepanjang tahun ini dan telah melemah 78 persen terhadap dollar AS dalam lima tahun terakhir.

Pada Juni 2023 lalu, Turki menaikkan suku bunga utamanya untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.

Ini dilakukan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjuk para pembuat kebijakan yang berjanji untuk menerapkan ortodoksi ekonomi untuk membalikkan inflasi.

Ortodoksi ekonomi tradisional menyatakan bahwa suku bunga harus dinaikkan untuk meredakan inflasi.

Akan tetapi, Erdogan, yang menyatakan dirinya sebagai “musuh” suku bunga dan menyebut suku bunga sebagai “ibu dari segala kejahatan," justru secara vokal mendukung strategi penurunan suku bunga.

Turki terus menurunkan suku bunga acuan dari 19 persen pada akhir tahun 2021 menjadi 8,5 persen pada bulan Maret lalu, seiring dengan melonjaknya inflasi.

Kemudian, suku bunga acuan menyentuh angka 80 persen pada akhir tahun 2022 dan turun menjadi sedikit di bawah 40 persen pada bulan Juni.

Setelah memulai jalur kenaikannya, bank sentral pada bulan Juli menyatakan tujuannya untuk menurunkan inflasi hingga 5 persen dalam jangka menengah.

Ini diyakini merupakan perkiraan yang ambisius, karena inflasi tahunan Turki melonjak mendekati 59 persen pada Agustus 2023.

Turki kini memperkirakan inflasi tahunan akan mencapai 65 persen pada akhir tahun 2023, naik dari perkiraan tahun lalu sebesar 24,9 persen.

Analis bereaksi positif terhadap keputusan suku bunga terbaru yang dikeluarkan Turki.

Liam Peach, ekonom senior pasar negara berkembang di Capital Economics yang berbasis di London, mengatakan langkah tersebut memberikan dorongan lebih lanjut mengenai komitmen para pembuat kebijakan untuk mengatasi masalah inflasi.

Menurut dia, bank sentral sekarang melakukan apa yang diharapkan oleh banyak investor dengan melakukan hal tersebut, menaikkan suku bunga secara tajam dan mengambil sikap yang lebih serius terhadap inflasi.

“Semua ini membantu menjaga optimisme investor terhadap perubahan kebijakan dan menjaga spread obligasi dolar negara Turki mendekati posisi terendah dalam beberapa tahun," sebut Peach.

Setelah kenaikan suku bunga yang mengecewakan pada bulan Juni dan Juli, bank sentral mengejutkan pasar pada bulan Agustus dengan kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan sebesar 750 basis poin, dari 17 persen menjadi 25 persen.

Pergerakan pada hari Kamis ini menunjukkan kelanjutan dari jalur tersebut.

“Namun, masih perlu dilakukan lebih banyak pengetatan,” tulis Peach dalam laporannya.

https://money.kompas.com/read/2023/09/22/152036726/bank-sentral-turki-naikkan-suku-bunga-jadi-30-persen-ada-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke