Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resmi Melantai di Bursa, Berikut Pergerakan Harga Saham IOTF dan KOCI

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perusaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, pada Jumat (6/10/2023). Dua perusahaan tersebut adalah emiten yang bergerak di bisnis GPS Tracker dengan merek Fox Logger, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) dan perusahaan properti dan real estate PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI).

Mengawali perdagangan, harga saham IOTF melonjak 35 persen pada level Rp 135 per saham atau otomatis menembus Auto Reject Atas (ARA) dibanding harga penawaran perdana Rp 100 per saham. Sementara saham KOCI sempat melonjak ke level Rp 144 per saham, dan kemudian langsung ambles 15,6 persen pada level Rp 101 per saham dibandingakan harga awal Rp 120 per saham.

IOTF melepas sebanyak 1 miliar saham biasa atas nama, atau sebesar 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 100 per saham.

Adapun dana yang diperoleh perusahaan dari IPO adalah sebesar Rp 110 miliar.

Sementara itu, KOCI melepas sebanyak 450 juta lembar saham biasa atas nama, atau sebanyak 10,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga saham perdana Rp 120 per saham. Dana IPO yang dikantongi KOCI adalah Rp 54 miliar.

Direktur Utama PT Sumber Sinergi Makmur Alamsyah Cheung mengatakan, pencatatan perdana ini adalah tonggak bersejarah bagi perusahaan, dan pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

“Target kami dalam IPO ini adalah meraih dana sebesar Rp 110 hingga Rp 132 miliar untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan perusahaan ke depan,” kata Alamsyah di Main Hall BEI, Jakarta.


Sementara itu, Komisaris Utama KOCI Sugianto Sutikno mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan kawasan hunian dengan konsep “Kota Mandiri” di Surabaya.

Perseroan juga fokus melayani Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan produk “Rumah Subsidi” dalam upaya berkontribusi pada program Pemerintah dalam pemenuhan akan kebutuhan rumah tinggal yang layak.

“Dengan dukungan teknologi produksi rumah terkini, potensi lahan yang luas yang bisa menjamin kelangsungan usaha KOCI serta potensi pasar yang sangat besar, KOCI optimis mampu memberikan nilai tambah bagi investor. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan,” ujar Sugianto.

Laporan kinerja keuangan KOCI

Mengutip prosektus, total aset KOCI per Maret 2023 sebesar Rp 77,7 miliar. Pada akhir Desember 2022, total aset tercatat berjumlah 76,6 miliar atau naik dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 36 miliar.

Adapun utang atau liabilitas per Maret 2023 sebesar Rp 25,4 miliar. Sementara itu, pada akhir periode Desember 2022 sebesar 28,4 miliar atau meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 24,1 miliar.

Pendapatan bersih perseroan pada kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp 18,2 miliar, atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 11,7 miliar. Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan secara konsisten dari tahun 2020.

Namun demikian, laba bersih tercatat mengalami penurunan tipis pada kuartal I-2023 sebesar Rp 4,2 miliar, dibandingkan periode sama pada 2022 sebesar Rp 4,6 miliar.

Akan tetapi, secara tahunan perusahaan mencetak laba sejak tahun 2021, sementara pada 2020 perusahaan masih rugi.

Laporan kinerja keuangan IOTF

IOTF mencatatkan jumlah aset sebesar Rp 58,6 miliar per 31 Maret 2023. Sementara pada 2022 total aset IOTF sejumlah Rp 52,1 miliar atau naik dari tahun 2021 sebesar Rp 18 miliar.

Sementara itu, utang perusahaan per akhir Maret 2023 tercatat Rp 14,4 miliar. Per akhir Desember 2022 utang perusahaan sejumlah Rp 50 miliar atau naik dari tahun sebelumnya Rp 11,6 miliar.


Untuk penjualan perseroan pada kuartal I-2023 mengalami kenaikan menjadi Rp 16,1 miliar dibanding kuartal sama tahun sebelumnya Rp 2,7 miliar. Dalam tiga tahun terakhir pendapatan dari penjualan terus mengalami pertumbuhan yang stabil.

Dari sisi laba, perusahaan mencatatkan laba Rp 560,9 juta pada kuartal I-2023 atau turun tipis dari periode sama tahun sebelumnya Rp 565,8. Sementara itu, sepanjang 2022 perusahaan mencatat laba bersih Rp 1,4 miliar, atau turun dibanding perolehan sepanjang 2021 sebesar Rp 2,2 miliar.

https://money.kompas.com/read/2023/10/06/115316926/resmi-melantai-di-bursa-berikut-pergerakan-harga-saham-iotf-dan-koci

Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke