Namun begitu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman yakin jumlahnya akan terus naik.
"Dengan perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat, diproyeksikan tren pembiayaan EV akan terus meningkat," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (13/10/2023).
Ia menambahkan, industri pembiayaan memandang kredit kendaraan listrik masih menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu yang pokok adalah ketersediaan charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang masih relatif terbatas.
Selain itu, harga jual kendaraan listrik juga disebut lebih mahal. Belum lagi tantangan terkait garansi after sales termasuk baterai dan ketersediaan baterai di pasaran.
"Harga jual kendaraan listrik bekas yang masih belum ada kepastian," imbuh dia.
Dari sisi asuransi, Agusman juga menyoroti ketersediaan produk asuransi yang meindungi kendaraan listrik.
Pasalnya, asuransi masih perlu menyesuaikan risiko yang ada pada kendaraan listrik.
"Saat ini hal tersebut sudah menjadi concern dari AAUI dan pelaku asuransi umum," tandas dia.
Sebagai informasi, OJK mencatat piutang pembiayaan tercatat Rp 453,16 triliun sampai Agustus 2023.
Angka tersebut tumbuh 16,33 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, kredit macet perusahaan pembiayaan atau non performing financing (NPF) gross tercatat 2,66 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/10/13/141300926/sepi-peminat-kredit-kendaraan-listrik-terganjal-harga-tinggi-dan-jumlah-spklu