Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KAI Ungkap Penyebab 30 Penumpang Terlambat Naik Kereta Cepat Whoosh di Padalarang

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkapkan penyebab KA Feeder terlambat sampai di Stasiun Padalarang, Bandung pada pagi tadi sehingga menyebabkan puluhan penumpang terlambat naik Kereta Cepat Whoosh.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawaono mengatakan, KA Feeder dengan nomor 7441 terlambat tiba di Stasiun Padalarang karena mengalami gangguan sistem bahan bakar.

“Jadi memang tadi pagi, untuk KA Feeder dengan nomor 7441, keberangkatan dari Stasiun Bandung pukul 06.22 WIB mengalami gangguan pada sistem bahan bakar yang mengakibatkan keterlambatan datang di Stasiun Padalarang,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Dia mengungkapkan, hingga saat ini KA Feeder yang mengalami gangguan tersebut masih dalam proses perbaikan di Depo.

Kendati demikian, dia memastikan perbaikan ini tidak akan mengganggu operasional KA Feeder kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung.

“Untuk pelayanan KA Feeder tidak terganggu karena masih ada 4 KA Feeder yang masih bisa beroperasi,” kata dia.

Kronologi Kejadian: 31 Orang Telat, 1 Orang Batalkan Tiket

Dia menjelaskan, seharusnya kereta pengumpan tersebut tiba di Stasiun Padalarang pukul 06.41 WIB setelah memulai perjalanan pukul 06.22 WIB dari Stasiun Bandung.

Namun akibat adanya gangguan, perjalanan KA Feeder 7441 terlambat tiba di Stasiun Padalarang sekitar 11 menit.

Hal ini mengakibatkan sebagian besar penumpang terlambat naik kereta cepat Whoosh yang dijadwalkan berangkat dari Padalarang pukul 06.56 WIB dan tiba di Stasiun Halim pukul 07.26 WIB.

Dia menjelaskan, jumlah penumpang KA Feeder 7441 saat itu sebanyak 50 penumpang dan tidak semua penumpang terlambat naik kereta cepat Whoosh lantaran masih ada sisa waktu sekitar 4 menit antara kedatangan KA Feeder dengan kereta cepat Whoosh.

Alhasil, sebanyak 31 penumpang terlambat naik kereta cepat dimana 1 orang di antaranya akhirnya membatalkan tiket dan sebanyak 19 penumpang masih bisa naik kereta cepat yang berangkat pukul 06.56 WIB.

“KA Feeder harusnya masuk ke Padalarang jam 6.41 namun telat 11 menit. Sedangkan waktu integrasinya 15 menit. Jadi masih ada waktu 4 menit sebetulnya, akan tetapi karena mepet 50 orang tersebut tidak bisa naik semua. Karena ada proses boarding sehingga yang bisa naik cuma 19 orang,” jelasnya.

Sebanyak 30 penumpang yang terlambat naik kereta cepat akhirnya harus menunggu jadwal keberangkatan kereta cepat Whoosh berikutnya yaitu pukul 09.02 WIB di Stasiun Padalarang.

“Harusnya naik yang G1110 pukul 06.56 dari Padalarang. Akhirnya naik G1120 pukul 09.02 dari Padalarang,” tuturnya.

Atas gangguan operasional tersebut, PT KAI selaku operator KA Feeder dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta cepat Whoosh memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak.

Kompensasi tersebut berupa penumpang yang terlambat diperbolehkan naik kereta cepat Whoosh selanjutnya tanpa perlu membeli tiket lagi.

Selama menunggu kereta cepat Whoosh selanjutnya di Padalarang, KAI dan KCIC juga memberikan makanan ringan dan minuman kepada para penumpang.

https://money.kompas.com/read/2023/10/19/190000926/kai-ungkap-penyebab-30-penumpang-terlambat-naik-kereta-cepat-whoosh-di

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke