Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Saran OJK untuk Anak Muda yang Ingin Investasi

Menurut dia,  anak muda lebih tertarik pada investasi yang volatil dan kurang mengenal saham, reksadana, dan kripto. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk meningkatkan pemahaman atas berbagai instrumen keuangan ini.

“Kadang kita banyak melihat anak-anak muda suka yang volatil, dan belum pernah mengenal saham, dan reksadana. Karena kelihatannya terlalu bagus, mudah, dan gampang lalu ikut. Tidak begitu, kalau kamu investasi, investasilah di yang ada legalitasnya, masuk akal,” kata Sardjito di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Belajar dari maraknya aksi investasi bodong hingga pinjaman online (pinjol) ilegal, Sardjito meminta agar anak muda bisa lebih bijak dalam memilih investasi.

Ia mencontohkan kasus-kasus orang dengan popularitas tinggi di media sosial ternyata terlibat dalam kegiatan ilegal. Oleh sebab itu, perlu untuk berinvestasi pada platform yang berizin dan terlindungi oleh regulator.

“Seperti aksi influencer di Instagram, ternyata yang diikuti banyak orang ternyata ilegal. Jadi, kalau mau ivestasi tentu harus ada regulasi dan berizin,” jelasnya.

Di sisi lain, Sardjito mengakui bahwa menabung di bank memang tidak membuat seseorang menjadi kaya, apalagi jika jumlah tabungan yang dimiliki kecil.

Oleh karena itu, perlu mencari alternatif investasi yang dapat memberikan hasil yang lebih besar. Dia bilang, daripada uang dipakai untuk kebutuhan konsumtif, ada baiknya jika anak muda saat ini memprioritaskan menabung untuk tujuan yang lebih penting di masa depan.

“Nasihat untuk jadi orang sukses masih sama. Bagaimana kita berpuasa, untuk keep your money untuk tujuan yang tidak penting untuk tujuan konsumsi,” lanjutnya.

Sardjito juga menyoroti pentingnya menghindari aktivitas ilegal, seperti menggunakan layanan kredit tanpa izin atau meminjam melalui platform online yang tidak jelas legalitasnya.

Ia mengingatkan, tawaran yang terlalu menggiurkan seringkali hanyalah berakhir dengan penipuan yang merugikan. Sebagai gantinya, fokuslah pada investasi yang berizin dan logis.

Sardjito juga menyarankan untuk selalu memeriksa legalitas dan rasionalitas suatu investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Karena, penipu terkadang lebih pintar daripada orang-orang yang berpendidikan tinggi.

Jauhi utang

Mengenai utang, Sardjito mengingatkan agar anak muda tidak terlalu mudah dalam mengajukan pinjaman. Di sisi lain, ketika melakukan pinjaman, tentu dibitur harus memastikan kemampuannya membayar utang dapat terpenuhi.

Ia juga mengingatkan akan adanya risiko penagih utang yang tidak sah, terutama bagi orang yang berhutang dengan cicilan yang besar. Sardjito menekankan pentingnya bertanggung jawab secara finansial.

“Bagaimana mungkin, kamu enggak invest, tapi kamu nunggu konser, dan bayar pakai PayLater karena debit tidak ada, dan kartu kredit tidak cukup limitnya, bahkan untuk bisa melihat itu, kamu rela pakai pinjol yang ilegal,” jelas dia.

Sardjito menyoroti bahwa kesuksesan seseorang dalam keuangan seringkali berasal dari pasar modal. Hal itu bahkan sempat menjadi topik yang hangat dibicarakan ketika banyak influencer tertangkap akibat aksinya melakukan pompom saham.

Dia mengingatkan, anak-anak muda harus memahami risiko jika dalam kegiatan ilegal. Sehingga, ia menyarankan agar anak muda jangan gampang terpengaruh dengan berbagai macam bujukan yang sifatnya too good to be true.

Tapi di sisi lain, para pengusaha yang sukses seringkali memulai dari investasi yang sederhana dan kemudian melangkah ke instrumen keuangan yang lebih kompleks.

“Tidak semua utang buruk, tetapi perlu memastikan bahwa utang tersebut dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar daripada jumlah utangnya,” jelas dia.

“OJK berkomitmen dalam melindungi masyarakat dan pentingnya berinvestasi pada produk-produk keuangan. Tapi itu berlaku untuk produk yang berizin, bukan untuk investasi ilegal dan pinjol ilegal,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/10/27/113900226/simak-saran-ojk-untuk-anak-muda-yang-ingin-investasi

Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke