Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kesalahan Keuangan Milenial yang Tidak Boleh Dilakukan Gen Z

JAKARTA, KOMPAS.com - Gen Z adalah generasi muda yang baru memasuki masa dewasa. Gen Z dihadapkan pada berbagai tantangan keuangan yang dihadapi pendahulunya, yakni generasi milenial, beberapa tahun lalu.

Meskipun generasi milenial punya banyak waktu untuk belajar dari kesalahan mereka, Gen Z baru saja mulai menjelajahi dunia keuangan.

Penting bagi Gen Z untuk belajar dari kesalahan generasi milenial agar tidak melakukan kesalahan serupa. Mulai dari berinvestasi pada rencana pensiun yang tepat hingga mengambil risiko yang tepat dalam karier, membuat keputusan yang tepat sekarang dapat membantu mempersiapkan Gen Z meraih kesuksesan di masa depan.

Dikutip dari Live Mint, Senin (20/11/2023), berikut beberapa kesalahan keuangan generasi milenial yang tidak boleh dilakukan oleh Gen Z.

1. Tidak merencanakan pensiun

Salah satu kesalahan keuangan paling umum yang perlu dipelajari Gen Z dari generasi milenial adalah pentingnya perencanaan pensiun. Banyak generasi milenial yang gagal merencanakan masa pensiun, baik karena kurangnya pengetahuan atau karena terlalu sibuk.

Akibatnya, mereka tidak mampu membangun bantalan finansial untuk tahun-tahun berikutnya. Gen Z harus belajar dari kesalahan ini dan mulai merencanakan masa pensiunnya sekarang.

Hal ini akan membantu mereka memastikan masa depan keuangan yang aman.

2. Tidak berinvestasi lebih awal

Kesalahan lain yang harus dipelajari Gen Z dari generasi milenial adalah pentingnya berinvestasi sejak dini.

Banyak generasi milenial menunda berinvestasi, baik karena mereka tidak memiliki pengetahuan atau karena merasa tidak mempunyai cukup uang.

Ini bisa menjadi kesalahan yang merugikan, karena berinvestasi lebih awal memungkinkan Anda memanfaatkan kekuatan penggandaan kekayaan dan meningkatkan kekayaan lebih cepat. Gen Z harus belajar dari kesalahan ini dan mulai berinvestasi sedini mungkin.

3. Tidak cukup menabung

Generasi milenial juga tidak cukup menabung pendapatannya. Hal ini bisa menjadi masalah, di mana biaya hidup seringkali tinggi dan banyak orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Akibatnya, mereka sering menunda menabung sehingga berdampak pada kurangnya keamanan finansial di masa depan.

Gen Z harus belajar dari kesalahan ini dan mulai menabung sesegera mungkin. Hal ini akan membantu mereka membangun bantalan keuangan dan memiliki masa depan keuangan yang aman.

4. Tidak mengelola utang

Generasi milenial juga diketahui kesulitan mengelola utang mereka. Hal ini bisa menjadi masalah, di mana kartu kredit hingga pinjaman online dan pay later tersedia secara luas dan banyak orang tergoda untuk menggunakannya tanpa memahami dampaknya.

Akibatnya, banyak generasi milenial yang terlilit utang dan berujung pada kesulitan keuangan. Gen Z harus belajar dari kesalahan ini dan memperhatikan cara mereka memanfaatkan utang.

Mereka juga harus memastikan selalu dapat melakukan pembayaran tepat waktu dan menjaga tingkat utang tetap terkendali.

5. Memiliki kebiasaan kredit yang buruk

Generasi milenial seringkali memiliki kebiasaan kredit yang buruk, seperti tidak melunasi tagihan kartu kredit tepat waktu. Hal ini dapat menyebabkan skor kredit turun, yang dapat menyebabkan kesulitan mendapatkan pinjaman dan produk keuangan lainnya.

Tidak melunasi tagihan kartu kredit tepat waktu juga dapat menyebabkan tambahan biaya, yang selanjutnya dapat menurunkan skor kredit. Penting bagi Gen Z untuk selalu menjaga skor kredit dan membayar tagihan kartu kredit tepat waktu.

Ini tentu saja untuk mempertahankan skor kredit yang baik dan menghindari biaya tambahan.

6. Tidak memiliki dana darurat

Banyak generasi milenial gagal menyisihkan uang untuk dana darurat. Hal ini bisa menjadi kesalahan yang merugikan, karena memiliki dana darurat dapat membantu Anda menangani pengeluaran tak terduga tanpa harus berutang.

Gen Z harus belajar dari kesalahan ini dan mulai menyisihkan uang untuk dana darurat. Hal ini akan membantu mereka untuk tetap aman secara finansial bahkan ketika menghadapi pengeluaran tak terduga.

7. Tidak fokus belajar tentang keuangan pribadi

Banyak orang tidak meluangkan waktu untuk memahami dasar-dasar keuangan pribadi. Mereka tidak memahami pemotongan atau pengembalian pajak, konsep bunga, atau pentingnya diversifikasi investasi.

Gen Z harus mengetahui konsep keuangan sederhana agar dapat memahami uang mereka dengan lebih baik.

Kesimpulannya, Gen Z harus belajar dari kesalahan generasi milenial untuk menghindari kesalahan finansial yang merugikan. Hal ini akan membantu mereka memiliki masa depan keuangan yang aman dan menghindari kesulitan yang banyak dihadapi generasi milenial.

https://money.kompas.com/read/2023/11/20/073200326/7-kesalahan-keuangan-milenial-yang-tidak-boleh-dilakukan-gen-z

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke