Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Menguat di Awal Perdagangan 20 November 2023

Melansir data RTI pukul 09.19 WIB, IHSG berada pada level 6.989,89 atau menguat 0,18 persen (12,2 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.977,66,

Sebanyak 210 saham melaju di zona hijau dan 217 saham di zona merah. Sedangkan 221 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2,96 juta saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan tersebut ditopang oleh sentimen positif dari dalam negeri, yakni kesepakatan kerjasama pasok mineral kritis atau critical mineral agreement (CMA).

Nantinya dalam jangka panjang Indonesia dapat memasok turunan bijih nikel untuk kemudian digunakan di industri kendaraan listrik Amerika Serikat.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.935 – 6.980,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg pukul 09.32 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.414 per dollar AS, atau naik 79 poin (0,51 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.493 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah didorong oleh data-data inflasi dan tenaga kerja AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan angka yang lebih buruk dari perkiraan pasar

“Rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini, dengan potensi penguatan ke arah Rp 15.400 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.500 per dollar AS, untuk hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Pergerakan rupiah dibayangi angka inflasi yang lebih rendah dari sebelumnya, ini memperbesar ekspektasi peluang pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat. Sementara itu, indeks dollar AS terlihat bergerak di kisaran 103.80 pagi ini setelah pekan lalu bergerak di atas 104.

Tapi di sisi lain, sebagian petinggi Bank Sentral AS yang memberikan pernyataan soal kebijakan moneter AS pekan lalu, mengungkapkan ketidakyakinannya bahwa inflasi bakal turun cepat ke target 2 persen sehingga AS masih memerlukan kebijakan suku bunga tinggi saat ini.

“Dari dalam negri, Trade balance Indonesia bulan Oktober yang masih positif juga membantu memberikan sentimen positif ke rupiah,” kata dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/11/20/100122126/ihsg-dan-rupiah-menguat-di-awal-perdagangan-20-november-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke