Varian keterlekatan moral
Sosiolog ekonomi Jens Beckert (2005) memperkenalkan konsep keterlekatan moral dalam pasar, dengan merinci beberapa varian: blocked exchange, cooperation, group solidarity dan altruism. Beckert (2005) juga memperkenalkan keterlekatan a moral, yakni trojan altruism.
Para sosiolog muda UI memperkaya kajian Beckert (2005) dengan menyodorkan varian baru dan konfirmasi empirik, yakni digital group solidarity (Luaya et al, 2002), trojan altruism (Sitorus et al, 2023) dan pseudo cooperation (Jahja, under review).
Secara bersamaan, Fauzi et al (2023) memperkaya kajian Beckert dengan memperkenalkan digital social construction of market.
Meskipun belum mengenal konstruksi Beckert (2005), regulator koperasi di Jepang, yakni Parlemen dan Kabinet, telah menyiapkan sejumlah regulasi yang kredibel sebagai dasar institusionalisasi keterlekatan moral ini, sejak 1948.
Sejak awal sejarah gerakan koperasi tani di Jepang, pascaperang, keterlekatan moral telah dibangun secara simultan: horizontal dan vertikal, serta dalam level mikro, meso dan makro.
Varian-varian keterlekatan moral: cooperation, group solidarity dan altruism itu tumbuh dan menguat ke samping (horizontal) dalam praktik bisnis dan relasi sosial politik.
Pada saat sama, keterlekatan moral juga diperkuat secara vertikal. Pertama, dalam transaksi bisnis dan relasi sosial politik antara anggota dengan primer Nokyo.
Kedua, dalam transaksi bisnis dan relasi sosial politik antara anggota primer Nokyo dengan federasi ken ren dan zen ren.
Ketiga, transaksi bisnis dan relasi sosial politik antara primer Nokyo dengan federasi ken ren dan zen ren.
Keempat, transaksi bisnis dan relasi sosial politik antara federasi ken ren dan federasi nasional zen ren.
Regulasi koperasi tani di Jepang memisahkan bisnis utama di tingkat federasi ken ren dan zen ren dalam struktur organisasi berbeda, seperti federasi perbankan, federasi perdagangan dan federasi asuransi.
Meskipun ketiganya hanya bergerak di bidang usaha pertanian dan relasi sosial politik petani.
Juga menarik dicermati adalah proliferasi organisasi koperasi tani Nokyo itu secara nasional bercirikan fenomena standar institutional isomorphism.
Kyodo keisan hoshiki
Salah satu praktik transaksi bisnis unik, yang diberlakukan di seluruh struktur organisasi Nokyo, adalah pooling account system (kyodo keisan hoshiki).
Pertama, dengan sistem ini, tiap petani anggota primer Nokyo menikmati harga rata-rata (pooling price) yang dikelola berjenjang secara nasional.
Kedua, kenikmatan sama rasa sama rata, dalam lingkungan ekonomi politik kapitalistik ini, dapat dinikmati oleh petani, antara lain karena sejak level mikro, meso, sampai level makro, berlangsung pelembagaan berbagai varian keterlekatan moral itu.
Ketiga, pelembagaan keterlekatan moral pada level mikro, misalnya, dimanifestasi dalam berbagai relasi dan interaksi sosial antarpetani dan kelompok tani yang sangat produktif.
Benkyokai: sederhana, tapi produktif
Bengkyokai atau kelompok belajar bersama merupakan dasar dan bentuk pelembagaan keterlekatan moral itu.
Pertama, para petani bertetangga dan saling kenal, dengan sendirinya merasa senasib dan sepenanggungan.
Kedua, basis benkyokai tidak hanya kesamaan produksi, tapi juga kesamaan minat, misalnya, perpajakan, pemuda tani, ibu-ibu tani, bahkan gerakan politik petani.
Ketiga, para petani anggota benkyokai dalam kelompok produksi yang sama, bersepakat membuat jadwal tanam secara bergiliran. Artinya, jadwal panenpun juga bergiliran. Pengendalian harga dilakukan sangat dini pada titik awal rantai nilai produksi.
Keempat, secara ini pooling prices dapat diberlakukan. Para petanipun mendukung, dan bahkan menikmatinya.
https://money.kompas.com/read/2023/11/23/152028926/keterlekatan-moral-dalam-koperasi-tani