JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memastikan bahwa aplikasi BCA Mobile meilik perseroan tidak mengalami serangan virus.
Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengungkapkan, pihaknya menerapkan best practice untuk mengatasi potensi serangan virus yang membahayakan nasabah.
“Mengenai (kabar) BCA Mobile terserang virus, itu tidak benar. Serangan virus itu bisa terjadi setiap hari, kami juga sudah menerapkan best practice untuk BCA dalam hal mem-backup data dan sebagainya yang tidak hanya dilakukan di satu tempat,” kata Vera dalam Public Expose Live, Rabu (29/11/2023).
Vera mengungkapkan, untuk menghadapi masalah serangan siber perusahaan juga menginvestasikan belanja modal yang tidak sedikit untuk segmen IT. Vera mengatakan, dari tahun 2021 hingga 2023 pihaknya alokasi dana atau capex untuk IT naik lebih dari tiga kali lipat.
“Jadi, investasi kami dilakukan dari sisi teknologi, analitik data, seperti AI yang juga kami pakai untuk melakukan analitik terkait dengan transaksi-transaksi yang mencurigakan dan sebagainya,” jelas Vera.
“Ini dilakukan karena modal BCA merupakan salah satu yang tertinggi, dan juga kami terus melengkapi dari tim IT kami, serta banyak hal untuk terus kita upayakan dalam menjaga keamanan bertransaksi,” tambahnya.
Vera mengungkapkan, isu serangan siber selalu ada untuk industri, tidak hanya BCA.
Dia mengatakan beberapa industri lain yang menggunakan teknologi, seperti rumah sakit, telekomunikasi, hipermarket, hotel, bahkan perbankan lain juga mengalami hal yang sama.
“Selalu ada (serangan siber) untuk industri apapun, terutama jika industri tersebut menggunakan sistem digital dan teknologi dalam melayani nasabah. Jadi tidak hanya perbankan, bisa rumah sakit, bisa juga perusahaan telekomunikasi, bisa juga hipermarket, supermarket, hotel dan sebagainya,” jelas Vera.
“Layanan dengan interkoneksi digital yang sangat tinggi mendorong potensi cyber attach, karena serangan itu bisa ke aneka industri tidak hanya bank,” ungkapnya.
Sementara itu, EVP Corporate Communications BCA Hera F Haryn menambahkan, sampai saat ini BCA Mobile dipastikan aman untuk nasabah. Dia bilang tidak ada kebocoran data atau cyber attack dalam aplikasi Mobile BCA.
Untuk memastikan keamanan transaksi nasabah, Hera mengatakan pihaknya melakukan pengamanan berlapis hingga bekerja sama dengan ahli teknologi untuk menembus sistem BCA, dan melihat seberapa kuat sistem BCA.
“Jadi, kami bekerja sama dengan ahli teknologi untuk menembus sistem BCA, dan melihat seberapa kuat sistem BCA. Untuk isu cyber attack, tidak benar bahwa ada virus dalam aplikasi Mobile BCA dan masuk dalam device, yang ada virus itu berasal dari aplikasi pinjaman online yang diinstal di smartphone,” lanjut Hera.
“Soal kebocoran data sudah tertangkap pelakunya, dan data tersebut bukan dari sistem BCA, tapi didapat saat pelaku bekerja di salah satu institusi finansial pinajaman online. Kami imbau nasabah tidak men-share data sembaranga. Sistem kami aman,” tegas dia.
https://money.kompas.com/read/2023/11/29/130903426/bca-bantah-ada-virus-di-aplikasi-bca-mobile