Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asosiasi Ungkap Pentingnya Akses Informasi Akurat tentang Produk Tembakau Alternatif

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi konsumen mendukung perbaikan kualitas kesehatan publik melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan, menjelaskan produk tembakau alternatif dapat membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya merokok. Produk ini dapat menghantarkan nikotin bagi perokok dewasa tanpa harus harus terpapar zat-zat berbahaya ketimbang terus merokok.

Pasalnya, produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau.

“Penggunaan produk tembakau alternatif yang memiliki profil risiko lebih rendah dapat memberikan manfaat kesehatan publik yang signifikan jika dimaksimalkan. Produk tersebut membantu perokok dewasa beralih ke alternatif yang lebih rendah risiko, yang dapat mengurangi risiko penyakit terkait kebiasaan merokok,” jelas Paido dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).

Hasil kajian ilmiah bertajuk “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018” dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial atau UK Health Security Agency (UKHSA) di Inggris, menunjukkan produk tembakau alternatif memiliki risiko 90 sampai 95 persen lebih rendah daripada rokok.

Selain lebih rendah risiko, produk tembakau alternatif juga terbukti dua kali lebih efektif dibandingkan terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapies) dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.

Hasil penelitian tersebut menjadi landasan bagi Swedia, Inggris, Selandia Baru, dan Jepang untuk memaksimalkan penggunaan produk tembakau alternatif.

Sebagai asosiasi konsumen, Paido menilai akses terhadap informasi yang akurat tentang produk tembakau alternatif berperan penting dalam memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat.

Hal ini termasuk memastikan label produk yang jelas, mendukung penelitian ilmiah independen, serta menciptakan kampanye edukasi yang baik terkait manfaat beralih ke produk tembakau alternatif.

“Sebagai upaya mewujudkan akses informasi yang terbuka, kami berharap bisa bekerja sama secara aktif dengan pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya untuk memfasilitasi penyediaan informasi yang akurat dan obyektif mengenai manfaat produk tembakau alternatif kepada masyarakat,” tutur dia.

Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, juga menyatakan pendapatnya mengenai pentignya sosialisasi dan kajian ilmiah tentang produk tembakau alternatif yang lebih masif.

Tak hanya dari asosiasi konsumen, pemerintah dan berbagai pihak terkait pun perlu terlibat. Upaya tersebut sangat penting bagi masyarakat yang ingin beralih dari kebiasaan merokok.

“Kami berharap produk tembakau alternatif bisa menjadi pilihan perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok. Informasi dan riset-riset yang ada bisa membantu masyarakat untuk semakin mengetahui produk tersebut mulai dari manfaat sampai risikonya,” ujar Johan.

https://money.kompas.com/read/2023/12/14/131106826/asosiasi-ungkap-pentingnya-akses-informasi-akurat-tentang-produk-tembakau

Terkini Lainnya

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke