Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemimpin Tipe "Micromanagement" Itu "Red Flag"

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Kepemimpinan merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang. Namun kenyataannya, tak semua orang memiliki gaya kepemimpinan yang baik untuk keberlangsungan organisasi atau perusahaan.

Seorang pemimpin harus bisa menanggulangi micromanaging dengan menguatkan kepercayaan. Atasan perlu memberi ruang untuk anggota timnya dalam memikirkan taktik dan metode bekerja yang nyaman.

Dengan demikian, seorang pemimpin memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir strategis dan melihat visi dari bisnisnya. Hal ini pun diterapkan oleh Roy Simangunson, County Head Indonesia at MoEngage dalam siniar Obsesif dengan tautan dik.si/obsesifpodcast.

Menurut International Journal of Business Management Invention, gaya kepemimpinan micromanaging harus dihindari karena memiliki beberapa dampak negatif. Micromanaging merupakan gaya kepemimpinan dengan melakukan pengawasan yang berlebih terhadap kinerja bawahan.

Kebanyakan pemimpin yang menerapkan micromanagement umumnya sangat minim dalam hal delegasi. Mereka akan selalu mengontrol dan mengatur cara kerja bawahannya.

Tanpa disadari, hal tersebut hanya akan membuat karyawan menjadi stres dan tertekan dan menghambat mereka untuk berkembang.

Dari hasil survei terhadap pekerja di Amerika Serikat, ditemukan bahwa micromanagement cenderung membawa dampak negatif, salah satunya menurunkan produktivitas karyawan.

Bahaya Micromanagement di Tempat Kerja

Lantas, seperti apa bahaya micromanagement di tempat kerja? Berikut penjelasannya.

Meningkatkan Stres dalam Bekerja

Stres dalam bekerja dapat meningkat secara drastis ketika harus menghadapi atasan yang over protective. Hal ini mengakibatkan karyawan tak diberikan kebebasan untuk menyampaikan ide dan pemikirannya.

Karyawan juga akan merasa dikendalikan, sehingga ia terkekang dan stres. Padahal setiap pemimpin punya tanggung jawab lain yang lebih besar dari sekadar mengawasi bawahan.

Menghancurkan Potensi Karyawan

Orang yang menerapkan micromanagement cenderung menutup diri terhadap masukan orang lain, termasuk bawahannya. Mereka cenderung takut melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.

Akibatnya, karyawan jadi kesulitan menunjukkan potensinya sehingga sulit untuk berkembang. Mereka bahkan takut untuk mengambil inisiatif karena atasan yang selalu mengawasinya.

Menghambat Kesuksesan Perusahaan

Pemimpin yang menerapkan micromanaging cenderung perfeksionis, tetapi di saat yang bersamaan ia hanya percaya pada dirinya sendiri. Padahal, yang menurutnya sempurna belum tentu yang terbaik bagi kemajuan perusahaan.

Pasalnya, perusahaan dapat dikatakan berhasil jika melibatkan seluruh karyawannya.

Dengarkan informasi lengkapnya dalam siniar Obsesif. Di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk job seeker dan fresh graduate.

Ikuti siniar Obsesif dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!

https://money.kompas.com/read/2023/12/19/120512026/pemimpin-tipe-micromanagement-itu-red-flag

Terkini Lainnya

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke