JAKARTA, KOMPAS.com - Minat perusahaan untuk menghimpun dana melalui instrumen pasar saham tinggi pada awal tahun 2024.
Hal itu terefleksikan dari banyaknya perusahaan yang berada dalam daftar antrean atau pipeline proses penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai dengan pekan pertama tahun 2024, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline IPO.
Sementara itu, 1 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI pada 2024, yakni PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), dengan dana yang dihimpun mencapai sekitar Rp 130 miliar.
"Hingga saat ini terdapat 29 persuahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ujar Nyoman, kepada wartawan, dikutip Minggu (7/1/2023).
Jika dilihat dari skala usahanya, terdapat 8 perusahaan dengan skala besar (aset di atas Rp 250 miliar), 19 perusahaan dengan skala menengah (aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar), dan 2 perusahaan skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar).
Sementara itu, jika dilihat berdasarkan sektor usahanya, 29 perusahaan yang berada dalam pipeline IPO adalah sebagai berikut:
- 3 perusahaan sektor basic materials
- 6 perusahaan sektor consumer cyclicals
- 4 perusahaan sektor consumer non-cyclicals
- 2 perusahaan sektor energy
- 5 perusahaan sektor industrials
- 2 perusahaan sektor infrastructures
- 1 perusahaan sektor properties & real estate
- 5 perusahaan sektor technology
- 1 perusahaan sektor transportation & logistics.
Sebagai informasi, BEI menargetkan sekitar 62 perusahaan dapat tercatat menjadi perusahaan publik lewat gelaran IPO.
Angka tersebut turun dibanding realisasi IPO sepanjang tahun lalu yang mencapai 79 perusahaan.
https://money.kompas.com/read/2024/01/07/183000926/awal-tahun-29-perusahaan-antre-melantai-di-bursa-efek-indonesia