Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Bakal Serius Kejar Aset Wanaartha Life

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk melakukan pengejaran aset PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, pihaknya juga telah mengidentifikasi adanya indikasi awal kecurangan (fraud) yang dilakukan pihak-pihak di Wanaartha Life.

"Selain upaya hukum yang telah dilaksanakan oleh aparat penegak hukum, OJK juga mengidentifikasi adanya indikasi awal fraud yang dilakukan oleh para pihak di Wanaartha Life dan mengkoordinasikannya dengan aparat penegak hukum," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (11/1/2024).

Ia menambahkan, OJK juga sedang mematangkan beberapa persiapan langkah hukum yang ditujukan untuk kepentingan pemegang polis. Persiapan ini telah dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Ogi menceritakan, OJK telah memberikan persetujuan atas neraca sementara likuidasi Wanaartha Life.

Neraca sementara likuidasi memberikan gambaran sementara jumlah aset dan kewajiban yang sejauh ini berhasil diidentifikasi oleh tim likuidasi.

"Jumlah aset yang sudah clear dan clean akan segera dilakukan pembagian kepada pemegang polis," imbuh dia.

Selanjutnya, Ogi bilang, tim likuidasi Wanaartha Life juga akan melanjutkan perhitungan nilai pemulihan aset (recovery assets).

Itu akan dilakukan dengan memperhatikan jumlah aset dan kewajiban yang didasarkan atas neraca penutupan yang telah diaudit sebelumnya.

"Di samping itu OJK juga meminta kepada tim likuidasi untuk terus mengoptimalkan recovery aseets termasuk melalui permintaan pertanggungjawaban kepada pemegang saham pengendali (PSP)," tandas dia.

Sebelumnya, Ketua Tim Likuidasi Wanaartha Life Harvardy Muhammad Iqbal mengatakan, aset perusahaan tidak cukup untuk membayar kewajiban perusahaan, berdasarkan Neraca Sementara Likuidasi (NSL) yang sudah diterbitkan.

"Berdasarkan NSL, diketahui kondisi aset perusahaan jauh lebih kecil dibandingkan dengan kewajiban perusahaan kepada nasabah," ungkap dia.

Ia menambahkan, kewajiban bayar Wanaartha Life (dalam likuidasi) kepada nasabah berdasarkan NSL yang sudah dilaporkan ke OJK lebih dari Rp 11 triliun. Sedangkan, dana asuransi dan aset perusahaan tidak mencukupi.

Merujuk pada NSL, tingkat recovery rate kurang lebih hanya sebesar 30 sampai 40 persen. Itu sudah termasuk perhitungan seluruh aset bermasalah.

"Termasuk apabila aset yang dirampas negara sebesar Rp 2,4 trilliun dapat dikembalikan kepada PT WAL (Wanaartha Life) untuk kepentingan pemegang polis," imbuh dia.

Harvardy menjelaskan, ketimpangan tingkat pengembalian kepada pemegang polis akan semakin mencolok bila aset yang saat ini dirampas negara tidak dikembalikan.

Pihaknya mencatat recovery rate pembayaran tagihan kepada pemegang polis tanpa menghitung aset rampasan negara kurang dari 5 persen.

Wanaartha Life diketahui masih memiliki aset investasi berupa reksadana senilai Rp 346 miliar yang saat ini masih diblokir oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Sebagai informasi, OJK telah mencabut izin usaha Wanaartha Life sejak 5 Desember 2022.

https://money.kompas.com/read/2024/01/11/152000926/ojk-bakal-serius-kejar-aset-wanaartha-life

Terkini Lainnya

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke