Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Restrukturisasi Rekind Tak Bebani PMN

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rekayasa Industri (Rekind) lolos dari jerat pailit usai berhasil mencapai kesepakatan perdamaian (homologasi) dengan kreditur dalam proses restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) itu membuat 100 persen kreditor separatis dan 98,99 persen kreditor konkuren menyetujui homologasi.

"Ini angka luar biasa yang dicapai dalam 77 hari kalender sebuah restrukturisasi utang yang sangat besar yang bisa diselesaikan dengan cepat," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi saat ditemui di Kampung Agro Edu Wisata Organik Mulyaharja, Bogor, akhir pekan lalu, ditulis Senin (5/2/2024). 

Ia menuturkan, hasil homologasi tersebut menjadi langkah awal bagi Rekind untuk melanjutkan proses restrukturisasi dan transformasi bisnis.

Rahmad memastikan proses restrukturisasi dan transformasi bisnis Rekind tidak akan membebani keuangan negara dalam hal penyertaan modal negara (PMN). Selain itu, tidak akan mempengaruhi status para pekerja.

Nantinya, kata dia, pemegang saham akan menambah modal dan memberikan sejumlah potensi bisnis baru agar Rekind bisa semakin berkembang.

"Tidak ada PHK, tidak ada PMN. Ini adalah langkah penyelamatan yang dilakukan sepenuhnya oleh Pupuk Indonesia dan pihak terkait," kata dia.

Ia menjelaskan, keberlangsungan Rekind sebagai perusahaan engineering, procurement, construction (EPC) nasional yang berdiri sejak 1980-an sangat penting bagi pembangunan Indonesia.

Maka dari itu, upaya mengatasi permasalahan finansial Rekind terus digenjot. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah yang ingin mempertahankan Rekind.


"Kalau Indonesia mau berubah dari ekonomi berbasis alam menjadi berbasis industri, maka harus ada perusahaan seperti Rekind ini yang harus dipertahankan," kata Rahmad.

Dia menambahkan, Pupuk Indonesia pun akan melakukan sejumlah langkah strategis dalam menyehatkan kondisi Rekind.

Setelah mencapai homologasi, Rahmad mendorong akselerasi transformasi bisnis guna memastikan Rekind dapat terus menjalankan fungsinya sebagai perusahaan EPC nasional yang berkelanjutan secara aspek bisnis.

"Kalau sudah direstrukturisasi, perusahaanya sehat, bisa lari kencang lagi dan mendukung pembangunan industri di Indonesia, salah satunya tentu hilirisasi," ucap Rahmad.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, usai mencapai homologasi, Rekind kini dapat fokus dalam melanjutkan proses restrukturisasi dan menata aksi korporasi yang lebih baik ke depan.

Menurutnya, Rekind yang mempunyai keunggulan di sektor inovasi di bidang EPC memiliki peran vital dalam mendukung proyek strategis nasional (PSN).

"Sejak awal, kita ingin memperbaiki Rekind karena kita tentu tidak ingin kehilangan backbone atau tulang punggung inovasi Indonesia seperti Rekind," ujar Erick dalam keterangannya dikutip Jumat (2/1/2024).

https://money.kompas.com/read/2024/02/05/081400626/dirut-pupuk-indonesia-pastikan-restrukturisasi-rekind-tak-bebani-pmn

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke