JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Peritel Indonesia (APRINDO) mengingatkan pemerintah bahwa harga beras yang tinggi bisa membuat masyarakat berlomba-lomba memborong beras alias punic buying.
Ketua Aprindo Roy Mandey menjelaskan, saat ini para pengusaha ritel saja sudah mengeluhkan harga beras yang tinggi yang dibeli lewat produsen beras.
Harga beras tinggi lantaran para produsen sudah tak memiliki stok beras lagi untuk diolah.
Dia menyebutkan saat ini harga pembelian dari pengusaha ritel ke produsen jauh di atas Harga Eceren Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Sementara harga jual yang dilepas ke konsumen harus sesuai HET.
Adapun HET beras premium ditetapkan sebesar Rp 13.900 per kilogram.
Sementara harga beras yang didapatkan peritel dari produsen sudah mencapai Rp 16.000 per kilogram.
Karena itu, Roy bilang, ada sebagian pengusaha ritel yang enggan membeli beras karena terlalu tinggi lantaran tak mau rugi. Sementara sisanya memilih tetap membeli dengan harga tinggi dan melepas ke konsumen dengan harga yang tinggi juga.
Oleh sebab itu, pengusaha ritel meminta agar pemerintah bisa mencabut ataupun merelaksasi HET untuk sementara waktu.
“Nah yang dikhawatirkan lagi adalah kasus seperti kelangkaan minyak goreng ini bisa terjadi pada beras. Jadi kalau bisa, pemerintah cabut atau relaksasi lah HET untu sementara waktu,” sambungnya.
Sementara ihwal beras SPHP yang sebelumnya sempat diguyur ke ritel, Roy bilang, juga terhenti lantaran stoknya yang sedikit. Adapun di sisi lain beras pengadaan impor pun belum masuk ke Tanah Air.
“Saya minta SPHP diguyur ke ritel tapi enggak bisa diguyur karena terbatas. Stok CBP saja kemarin hanya 1,2 juta ton,” jelas dia.
Beras premium mulai kosong di ritel modern
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat (9/2), produk beras premium di beberapa ritel modern di kawasan Slipi, Jakarta Barat mulai kosong. Di salah satu gerai Alfamart kawasan Slipi, di rak beras hanya tersedia beras merah.
Rini, salah satu karyawan mengatakan, kosongnya beras premium di outletnya sudah terjadi sejak empat hari yang lalu. Hal itu lantaran stok beras di gudang Alfamart juga kosong.
“Iya yang ada beras merah saja. Karena dari gudangnya enggak ada lagi. Sudah empat hari enggak ada,” ujarnya.
Tak jauh dari gerai yang sama, Kompas.com pun memantau gerai Indomaret. Kondisi serupa juga terjadi sana.
Di dalam rak beras hanya tersedia beras merah kemasan 2 kilogram. Salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya bilang, hampir seminggu stok beras premium di sana tak terisi.
“Enggak tahu ya, tapi memang sudah seminggu enggak ada. Kayaknya memang lagi kosong,” kata karyawan.
https://money.kompas.com/read/2024/02/09/195500026/peritel-ingatkan-pemerintah-harga-beras-tinggi-bisa-picu-kelangkaan-