Perjanjian keuangan pranikah atau dikenal sebagai perjanjian pranikah adalah dokumen tertulis yang dibuat oleh calon suami istri sebelum pernikahan untuk mengatur hak dan kewajiban finansial mereka selama pernikahan.
Perencana Keuangan sekaligus Head Advisory & Invesment Operation PINA Rista Zwestika mengatakan, perjanjian keuangan pranikah adalah alat yang bermanfaat untuk membantu pasangan mengelola keuangan mereka secara efektif dan membangun pernikahan yang stabil.
"Meskipun tidak wajib, perjanjian ini dapat memberikan banyak keuntungan dan membantu menghindari potensi masalah di masa depan," kata dia kepada Kompas.com, ditulis Senin (12/2/2024).
Ia menambahkan, perjanjian pranikah ini dapat mencakup berbagai hal.
Salah satunya adalah pemisahan harta. Pejanjian ini dapat menetapkan harta bawaan dan harta yang diperolah selama pernikahan tetap menjadi milik tiap-tiap hak.
Perjanjian ini juga dapat menentukan hak dan kewajiban. Termasuk di dalamnya adalah membagi tanggung jawab atas pengeluaran rumah tangga dan utang.
Perjanjian pranikah juga mencakup kewajiban setelah perceraian. Perjanjian dapat menetapkan bagaimana harta dan aset akan dibagikan jika terjadi perceraian.
Lebih lanjut, Rista menimbau pasangan yang ingin membuat perjanjian keuangan pranikah perlu membuat perjanjian dengan hati-hati.
Pasangan dapat mengonsultasikan dengan notaris atau penasihat hukum untuk memastikan perjanjian sah dan adil bagi kedua belah pihak. Perjanjian keuangan pranikahan juga perlu didiskusikan secara terbuka.
"Bicarakan semua aspek keuangan dengan pasangan secara terbuka dan jujur. Pertimbangkan konsekuensi jangka panjang," terang dia.
Rista meminta pasangan untuk memastikan perjanjian dapat mengakomodasi perubahan situasi keuangan di masa depan.
Tak hanya itu, ia juga meminta pasangan meninjau dan memperbarui perjanjian jika terjadi perubahan signifikan dalam situasi keuangan atau kehidupan pernikahan.
Meskipun tidak wajib, Rista mengungkapkan perjanjian keuangan pranikah sangat penting untuk beberapa alasan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat perjanjian pranikah menjadi penting.
1. Mencegah perselisihan
Perjanjian ini membantu menghindari perselisihan dan kesalahpahaman tentang keuangan di masa depan.
2. Kejelasan dan kepastian
Memberikan kepastian dan ketenangan pikiran bagi kedua belah pihak tentang hak dan kewajiban finansial mereka.
3. Membangun kepercayaan
Meningkatkan rasa saling percaya dan komunikasi terbuka tentang keuangan.
4. Melindungi aset
Membantu melindungi aset pribadi dari risiko finansial pasangan.
Adapun, sekurang-kurangnya terdapat 4 tujuan perjanjian keuangan pranikah yang dapat dirasakan pasangan suami istri.
1. Menentukan ekspektasi finansial
Menetapkan ekspektasi yang jelas tentang bagaimana pasangan akan mengelola keuangan mereka selama pernikahan.
2. Mencegah masalah keuangan
Meminimalisir potensi masalah keuangan yang dapat muncul di masa depan.
3. Melindungi kepentingan masing-masing
Memastikan bahwa hak dan kepentingan finansial masing-masing pihak terlindungi.
4. Memperkuat pernikahan
Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dalam mengelola keuangan, yang dapat memperkuat pernikahan.
Demikian adalah pengertian perjanjian keuangan pranikah, isi, dan tujuannya.
https://money.kompas.com/read/2024/02/12/154840326/mengenal-perjanjian-keuangan-pranikah-isi-dan-tujuannya