Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Staf Ahli Sri Mulyani Sebut Porsi Aset Keuangan Syariah RI Masih 10,81 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia disebut memiliki potensi keuangan syariah yang besar. Hal tersebut bahkan juga diakui secara global. Untuk itu, perlu dorongan untuk memperbesar kontribusi ekonomi syariah di Indonesia.

The Global Islamic Indicator pada 2023 menobatkan Indonesia menjadi peringkat ketiga dalam State of The Global Islamic Economy (SGIE) setelah Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Posisi ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat keempat.

Staf Ahli Menteri Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan RI Arief Wibisono mengatakan, meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam, porsi aset keuangan syariah terhadap aset keuangan nasional masih rendah, dan terbilang kecil.

Ia menambahkan, misalnya adanya pengaturan pada sektor perbankan syariah sebagai amanat dari Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan atau UU PPSK yang telah disahkan pada Januari 2023.

Hal itu melingkupi amanat pengaturan perluasan bisnis dan spin off (pemisahan) unit usaha syariah (UUS) yang dimiliki perbankan, IKNB, maupun yang ada di pasar modal.

Perusahaan yang telah memenuhi persyaratan tertentu wajib untuk melakukan spin off.

Dalam lingkup perbankan, perluasan ruang lingkup memberikan keleluasaan untuk dapat mengembangkan usahanya dengan investasi. Hal tersebut juga akan membuka peluang kerja sama pembiayaan resharing financing.

UU PPSK juga memungkinkan bank syariah menjadi nazhir wakaf atau pihak penerima wakaf. Hal tersebut dipercaya dapat menguatkan perang bank syariah sebagai institusi yang bisa menyelesaikan masalah institusi dan sosial.

"Ekonomi dan keuangan syariah yang dipandang sebagai arus baru perekonomian tentu diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung perekonomian nasional dan menghadapi berbagai tantangan dan risiko global," imbuh dia.

Asal tahu saja, total aset industri keuangan syariah Indonesia mencapai Rp 2.452,57 triliun, atau tumbuh 6,75 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ia menerangkan, jumlah tersebut terdiri dari aset yang berada di pasar modal syariah sebesar Rp 1.457,73 triliun, atau berkontribusi sebanyak 59,44 persen terhadap total. Sedangkan, aset perbankan syariah tercatat senilai 831,19 triliun, atau mencapai 33,92 persen dari total.

Sementara itu, aset industri keuangan non bank (IKNB) syariah tercatat senilai Rp 162,85 triliun, atau berkontribusi sebanyak 6,64 persen.

Adapun pasar modal syariah memiliki pangsa pasar sebesar 20,52 persen dibandingan keseluruhan industri keuangan nasional.

Pangsa pasar (market share) industri perbankan mencapai 7,27 persen, dan pangsa pasar IKNB sebesar 5 persen dibandingkan industri secara keseluruhan.

https://money.kompas.com/read/2024/02/26/122000126/staf-ahli-sri-mulyani-sebut-porsi-aset-keuangan-syariah-ri-masih-10-81-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke