Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi Turkiye Meroket 67,07 Persen, Harga Pangan Kian Melambung

Angka inflasi itu lebih tinggi dari perkiraan pasar. Sebelumnya, hasil jajak pendapat pasar yang dihimpun oleh Reuters, inflasi Turki diproyeksi sebesar 65,7 persen.

Pemicu utama inflasi tinggi itu ialah kelompok hotel, kafe, dan restoran yang mencatatkan inflasi 94,78 persen secara tahunan. Kemudian, sektor edukasi juga mencatatkan inflasi signifikan, yakni 91,84 persen.

Lalu di sektor kesehatan terjadi inflasi sebesar 81,25 persen. Sementara sektor transportasi mencatatkan inflasi 77,98 persen.

Adapun indeks harga sektor pangan dan minuman non alkohol melesat 71,12 persen secara tahunan. Jika dilihat secara bulanan, indeks harga pangan di Turki melesat 8,25 persen.

Kian kuatnya laju inflasi menimbulkan kekhawatiran berlanjutnya kebijakan pengetatan moneter bank sentral Turkel. Padahal, bulan lalu bank sentral Turkiye mengindikasikan, siklus kenaikan suku bunga acuan yang berlangsung selama 8 bulan terakhir sudah berakhir.

"Kenaikan inflasi Turkiye yang lebih kuat dari perkiraan menjadi 67,1 persen secara tahunan di bulan Februari menambah kekhawatiran kami, mengingat hal ini terjadi karena peningkatan besar dalam inflasi di bulan Januari dan kuatnya pertumbuhan belanja rumah tangga di kuartal IV (2023)," ujar Ekonom Senior Negara Berkembang Capital Economics, Liam Peach, dikutip dari CNBC, Selasa (5/3/2024).

Adapun Menteri Keuangan Turkiye Mehmet Simsek menyebutkan, inflasi masih akan tetap tinggi pada paruh pertama tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh adanya "waktu jeda" dari dampak kenaikan suku bunga bank sentral Turkiye.

Tingginya inflasi di Turkiye dipicu oleh lemahnya nilai tukar Turkiye, lira terhadap dollar AS, yang bahkan telah mencapai level terendah. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, lira telah melemah sekitar 40 persen terhadap dollar AS, dan melemah 82,6 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

https://money.kompas.com/read/2024/03/05/112200126/inflasi-turkiye-meroket-67-07-persen-harga-pangan-kian-melambung

Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke