Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AHY Akan Beri Keringanan Pajak untuk Proses Sertifikat Tanah Elektronik

Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar masyarakat semakin antusias dalam proses pendaftaran sertifikat tanah elektronik.

"Kementerian ATR BPN dengan sejumlah pihak akan membahas usulan skema pemberian insentif atau keringanan pajak. Bentuknya bisa bicarakan dalam rangkaian ini baik dalam konsep lebih konkret maupun kita bisa lanjutkan di forum-forum lainnya," kata AHY dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian ATR/BPN 2024 secara virtual, Kamis, (7/3/2024).

Agus mengatakan, pemberian insentif pajak tersebut bermula dari temuan bahwa masyarakat di daerah-daerah enggan mendaftarkan kepemilikan tanahnya melalui sertifikat tanah elektronik lantaran tak ingin membayar pajak yang tinggi.

"Mereka (masyarakat) khawatir konsekuensi kepemilikan sertifikat tanah itu yakni kewajiban untuk membayar pajak setiap tahunnya. Jadi kita ingin mencari solusinya," ujarnya.

Karenanya, Agus meminta jajarannya mulai membahas konsep pemberian insentif pajak tersebut dalam Rakernas yanh digelar selama tiga hari.

Ia berharap insentif tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki sertifikat tanah elektronik.

"Intinya solusi yang kita tawarkan harus berpihak kepada kepentingan rakyat, kita berharap muncul kesadaran yang masih dari masyarakat untuk mendapatkan tanahnya, barulah kita bisa mendorong penerapan sertifikat tanah elektronik secara lebih masif lagi," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus meminta jajarannya untuk memperkuat sistem keamanan mengingat sertifikat tanah elektronik rawan disalahgunakan.

"Harus memperkuat sistem jaringan keamanan digitalnya serta mengawasi potensi penyalahgunaan oleh internal sendiri," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada sebanyak 126 juta bidang tanah di Indonesia yang harus disertifikasi.

Pada awal masa kepemimpinannya sebagai Presiden tahun 2015, baru 46 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat dan 80 juta lainnya masih belum bersertifikat.

"Saya cek di Badan Pertanahan Nasional (BPN), 500.000 sertifikat per tahun, padahal yang belum 80 juta. Artinya bapak ibu harus nunggu 160 tahun untuk pegang sertifikat," ujar Jokowi dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk melakukan percepatan sertifikasi tanah. Sehingga saat ini sudah 10 juta bidang tanah yang disertifikasi per tahun.

"Sampai akhir tahun sudah 101 juta sertifikat yang sudah diberikan dari Sabang sampai Merauke," tegas Jokowi.

Ditargetkan pada tahun 2025, seluruh bidang tanah di Indonesia surat bersertifikat. Jokowi juga menugaskan Presiden baru untuk menyelesaikan sertifikasi tanah bila masih tersisa.

"Yang menyelesaikan biar Presiden baru, kurang sedikit," lanjut Jokowi.

https://money.kompas.com/read/2024/03/07/160900026/ahy-akan-beri-keringanan-pajak-untuk-proses-sertifikat-tanah-elektronik

Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke