Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaatkan 100 Persen Bahan Lokal Solo, UMKM Batik Kemeja Pria Ini Mampu Tembus Pasar Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring semakin populernya penggunaan batik sebagai sandang modern, pelaku UMKM bidang fesyen yang menggunakan batik pun ikut terkerek "cuan"-nya. Salah satunya adalah Batik Prakasa, batik kemeja pria, asal Solo, jawa Tengah.

Pemiliknya, Barkah Johan Martanto bercerita, awalnya penjualan harian mereka berkisar pada angka 150 produk. Namun, sejak memanfaatkan platform digital, salah satunya TikTok, untuk pemasaran, jumlah orderan meningkat hingga mencapai angka 300 produk per hari.

Alhasil, karyawan yang dulunya hanya 5 orang kini mejadi 15 orang. Selain itu, UMKM batik ini juga bekerja sama dengan 10 penjahit lokal untuk memenuhi permintaan pembeli. Dari 10 penjahit lokal itu, setiap penjahit memperkerjakan 20 orang lainnya.

Jadi secara tidak langsung, dengan penjualan melalui platform digital seperti TikTok, peningkatan orderan Batik Prakasa ikut mendorong terciptanya kesempatan bekerja bagi 250 orang lainnya di Solo Raya.

Barkah mengatakan, digitalisasi juga berhasil membantu meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk Batik Prakasa.

"Dulunya, kami hanya dikenal di sekitar Solo, tetapi sekarang ini produk kami telah dikenal di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri," kata Barkah, melalui keterangannya, Jumat (8/3/2024).

Ia menambahkan, usahanya berkomitmen untuk menggunakan bahan lokal 100 persen yang dibeli dari pabrik dan UMKM di sekitar Solo Raya. Hal ini tentu memberikan dampak positif lebih besar bagi para pekerja dan UMKM di Solo.

Kemudian, pada masa kampanye #MelokalDenganBatik yang diadakan TikTok dan Tokopedia, UMKM ini mengalami peningkatan penjualan secara signifikan hingga 140 persen dibanding bulan sebelum kampanye tersebut.

Anggini Setiawan, Kepala Komunikasi TikTok Indonesia mengatakan, dukungan dari TikTok dan Tokopedia ini sejalan dengan komitmen platform untuk terus berupaya menciptakan ekosistem yang adil bagi seluruh pelaku usaha, termasuk UMKM.

"Untuk mencegah predatory pricing, kami telah mempersiapkan proses deteksi proaktif, serta memonitor lebih dari 1.600 kategori secara ketat, serta tidak segan untuk mengambil langkah tegas dalam mencegah penawaran harga yang tidak wajar," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa TikTok hanya akan berjualan melalui Tokopedia. Zulhas memastikan bahwa kemitraan Tokopedia dan TikTok tidak akan menjadi ancaman bagi pelaku UMKM lokal.

"E-commerce-nya itu Tokopedia, kerja sama dengan TikTok. Jadi TikTok itu dia tidak e-commerce, e-commerce-nya, yang jualannya itu Tokopedia," kata pria yang disapa Zulhas itu di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Zulhas menyebut pemerintah telah mengatur tata niaga perdagangan elektronik melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 soal Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdangan Melalui Sistem Elektronik.

“Industri dalam negeri tidak mungkin lagi bisa terancam karena sudah ada Permendag 31/2023," kata Zulhas.

https://money.kompas.com/read/2024/03/08/120334826/manfaatkan-100-persen-bahan-lokal-solo-umkm-batik-kemeja-pria-ini-mampu-tembus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke