Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mentan Sebut Produksi Padi Turun akibat Luas Tanam Berkurang

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, luas tanam padi selama Oktober 2023 sampai Februari 2024 berkurang 1,9 juta hektar.

Jumlah tersebut berkurang 26,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015-2019 yang bisa mencapai 7,44 juta hektar.

"Penurunan luas tanam ini tentunya sangat berpengaruh luas panen yang berdampak pada penurunan produksi padi yang dihasilkan," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Selain itu, produksi padi menjadi tidak optimal karena volume pupuk bersubsidi berkurang 4,7 juta ton atau 50 persen dari alokasi pupuk bersubsidi tahun sebelumnya yang sebanyak 9,55 juta ton.

Sementara 20 persen petani tidak bisa menggunakan kartu tani. Hal ini menyebabkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebanyak 30 juta petani tidak boleh menerima pupuk.

"Tidak semua petani mendapatkan akses pupuk seperti LMDH," kata Amran.

Kemudian, penurunan produksi padi juga disebabkan oleh cuaca ekstrem el nino yang masih berlangsung sampai hari ini yang menyebabkan harga beras naik sekitar 56 persen.

"Namun kami memastikan bahwa kebutuhan beras bulan Maret-Mei 2024 dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445H," tuturnya.

Sebagai informasi, penurunan produksi padi ini dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras nasional pada 2023 diperkirakan turun menjadi 31,1 juta ton dari sebelumnya 31,54 juta ton pada 2022.

Sementara Kementan menargetkan produksi beras pada 2024 mencapai 32 juta ton sehingga produksi padi perlu digenjot di tahun ini.

https://money.kompas.com/read/2024/03/13/153900526/mentan-sebut-produksi-padi-turun-akibat-luas-tanam-berkurang

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke