Kenaikan pendapatan dan laba perusahaan perbankan itu ditopang oleh biaya kredit dan pendapatan perdagangan lebih baik dari perkiraan. Namun kinerja yang lebih baik nyatanya tak mampu mendorong harga saham.
Pendapatan perusahaan pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 42,55 miliar dollar AS atau lebih baik dari perkiraan 41,85 miliar dollar AS. Sementara itu, laba mengalami kenaikan 6 persen menjadi 13,42 miliar dollar AS dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan kinerja didorong oleh akuisisi First Republic selama krisis perbankan regional tahun lalu. Pendapatan per saham akan juga meningkat 19 sen lebih tinggi tidak termasuk tambahan 725 juta dollar AS untuk biaya FDIC yang menutupi biaya kegagalan bank tahun lalu.
Pendapatan naik 8 persen menjadi 42,55 miliar dollar AS karena bank menghasilkan lebih banyak pendapatan bunga berkat suku bunga yang lebih tinggi dan saldo pinjaman yang lebih besar.
Namun dalam pedoman untuk tahun 2024, JPMorgan Chase mengatakan pihaknya memperkirakan pendapatan bunga bersih sekitar 90 miliar dollar AS, yang pada dasarnya tidak berubah dari perkiraan sebelumnya.
“Menurut kami sangat konservatif, dan sekarang memberikan ruang untuk direvisi ke atas nantI, kami menduga prospek yang tidak berubah akan mengecewakan investor,” kata analis Piper Sandler, Scott Siefers.
JPMorgan membukukan kerugian kredit sebesar 1,88 miliar dollar AS pada kuartal pertama 2024, jauh di bawah perkiraan para analis sebesar 2,7 miliar dollar AS.
Provisi tersebut 17 persen lebih kecil dibandingkan tahun lalu, karena perusahaan mengeluarkan sejumlah cadangan kerugian pinjaman, dibandingkan membangunnya seperti yang dilakukan tahun sebelumnya.
Meskipun pendapatan perdagangan secara keseluruhan turun 5 perse dibandingkan tahun sebelumnya, pendapatan tetap dan hasil ekuitas masing-masing.
CEO JPMorgan Jamie Dimon menyebut kinerja perusahaannya cukup kuat di bandingkan dengan sektor konsumen dan institusi. Ini dibantu oleh perekonomian AS yang masih kuat, dan perusahaan tetap berhati-hati mengenai masa depan.
“Banyak indikator ekonomi yang terus membaik,” kata Dimon.
“Namun, ke depan, kami tetap waspada terhadap sejumlah faktor ketidakpastian yang signifikan, termasuk konflik luar negeri dan tekanan inflasi,” tambahnya.
Bank terbesar di AS berdasarkan aset ini telah menavigasi suku bunga dengan baik sejak Federal Reserve menaikkan suku bunga dua tahun lalu, sementara bank-bank kecil mengalami penurunan keuntungan.
JPMorgan Chase juga terpaksa membayar simpanan karena nasabah mengalihkan uang tunai ke instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi, sehingga menekan margin.
Kekhawatiran juga meningkat terhadap meningkatnya kerugian dari pinjaman komersial, terutama pada gedung perkantoran dan tempat tinggal. Di sisi lain, kinerja juga dibayangi tingginya gagal bayar pada kartu kredit.
CFO JPMorgan Chase Jeremy Barnum mengatakan bahwa meskipun bank membangun cadangannya tahun lalu untuk kelas aset, dia melihat tidak ada tanda-tanda perbaikan.
“Keadaannya tidak kunjung membaik,” kata Barnum.
Bank-bank besar diperkirakan akan mengungguli bank-bank kecil, yang cenderung memiliki eksposur lebih besar terhadap real estat komersial, pada kuartal ini.
Wells Fargo dan Citigroup juga melaporkan hasil kuartalan pada Jumat, sementara Goldman Sachs, Bank Amerika, dan Morgan Stanley akan merilis kinerjanya pada pekan depan.
https://money.kompas.com/read/2024/04/14/200000626/usai-rilis-laporan-keuangan-saham-jpmorgan-chase-anjlok-