Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Melansir data RTI pada pukul 09.14 WIB, IHSG berada pada level 7.212,53 atau naik 56,7 poin (0,79 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.155,78.

Sebanyak 238 saham melaju di zona hijau dan 142 saham di zona merah. Sedangkan 179 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,9 triliun dengan volume 1,8 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, indikator MACD pada IHSG memperlihatkan pembentukan bullish divergence, IHSG memiliki peluang rebound, dan potensi untuk mengakhiri pelemahan pada 7.000.

“IHSG masih menguji support psikologis pada 7.000. Penguatan yang terjadi pada IHSG beberapa hari ke belakang adalah efek dari saham-saham big caps tertentu saja, misalnya saham-saham Prajogo Pangestu,” kata William.

Bursa Asia menghijau dengan kenaikan Nikkei 1,52 persen (576,9 poin) ke level 38.511,19, Strait Times bertambah 0,24 persen (7,9 poin) ke level 3.290, Shanghai Komposit menguat 0,31 persen (9,5 poin) ke level 3.122,54, dan Hang Seng Hong Kong yang naik 0,77 persen (137,17 poin) ke posisi 17.884,08.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 16.272 per dollar AS atau turun 16 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.262 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pekan ini pelaku pasar menantikan hasil rapat kebijakan moneter the Fed untuk mendengar pernyataan The Fed soal prospek pemangkasan suku bunga acuannya tahun ini.

“Rupiah kelihatannya masih berpeluang melemah terhadap dollar AS. Data indikator inflasi AS yang masih menunjukkan inflasi AS sulit turun ke target 2 persen sehingga peluang untuk pemangkasan suku bunga semakin mengecil. Ini yang menjaga dollar AS tetap kuat,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Pagi ini data PMI manufaktur China bulan April masih menunjukkan pertumbuhan. Ini mungkin bisa memberikan sentimen positif dan menahan pelemahan rupiah lebih dalam. Selain itu, indeks saham Asia juga bergerak menguat pagi ini.

“Sentimen pasar terhadap aset berisiko juga cukup positif dan mungkin bisa menahan pelemahan rupiah hari ini. Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 16.280 per dollar AS - Rp 16.300 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 16.200 per dollar AS,” lanjut Ariston.

https://money.kompas.com/read/2024/04/30/093231726/ihsg-awal-sesi-tancap-gas-rupiah-masih-lesu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke