JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Selasa (12/6/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (11/6/2024) berakhir di zona merah pada level 6.855,69 atau turun 0,95 persen (65,85 poin).
Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengatakan hari ini IHSG berpotensi mengalami penurunan setelah penutupan kemarin mengalami kenaikan volume penjualan. Support IHSG hari ini pada level 6.843 - 6.812, dan resistance pada level 7.032 - 7.149.
“Saat ini, diperkirakan posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (2), sehingga dapat diwaspadai akan lanjutan koreksi IHSG yang akan menuju ke 6.742-6.794 apabila menembus support 6.846,” kata Herditya.
Baca juga: Patrick Walujo Dapat Restu Jadi Pemegang Saham Seri B GOTO
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpotensi menguat. Sentimen yang mempengaruhi IHSG diantaranya, data ekonomi AS, dan Jepang.
Bank Sentral Jepang akan mempertimbangkan untuk mengambil beberapa tindakan jika pergerakan valuta asing berdampak besar terhadap tren inflasi. Hal ini yang akan membuat pelaku pasar dan investor khawatir dan berencana mengurangi kepemilikkan utang mereka yang sangat besar.
Di sisi lain, China melakukan pengurangan pembelian emas dan saat ini tengah berfokus pada pengeluaran untuk memberikan stimulus guna meningkatkan permintaan dalam negerinya serta stimulus untuk mendukung sektor properti.
Baca juga: Gelar RUPST, GOTO Kantongi Restu Buyback Saham
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.885 – 7.000. Potensi koreksi tetap ada,” kata Maximilianus.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas:
1. WH Project
2. MNC Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Ajaib Sebut Fitur Bonus Pemindahan Portofolio Saham Diapresiasi Investor
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.