Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harita Nickel Bakal Bagikan Dividen Rp 1,6 Triliun

Hal ini telah mengantongi persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada Kamis (27/6/2024).

“RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar 30 persen dari profit tahun 2023, berkisar Rp 1,6 triliun dalam bentuk dividen tunai tahun ini,” kata Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy.

Sepanjang 2023 laba bersih NCKL tercatat sebesar Rp 5,6 triliun atau naik 20,4 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 4,6 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan pada 2023 juga meningkat signifikan 149,4 dari Rp 9,5 triliun pada 2022 menjadi Rp 23,8 triliun pada 2023.

Pada kuartal pertama 2023, laba bersih tercatat Rp 1 triliun atau mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.

Namun demikian, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mengalami kenaikan pada kuartal I-2024 menjadi Rp 6 triliun dibandingkan periode sama tahun seblumnya Rp 4,7 triiun.

Di dalam RUPST ini, pemegang saham juga memutuskan persetujuan untuk pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023.

Perseroan akan mengalokasikan maksimal sebesar Rp 1 triliun untuk rencana pembelian kembali saham ini, dengan jangka waktu pelaksanaan dalam 12 bulan setelah diperolehnya persetujuan.

https://money.kompas.com/read/2024/06/27/171200126/harita-nickel-bakal-bagikan-dividen-rp-1-6-triliun

Terkini Lainnya

KPPU: Penyaluran Subsidi Gas Elpiji 3 Kg Tak Tepat Sasaran

KPPU: Penyaluran Subsidi Gas Elpiji 3 Kg Tak Tepat Sasaran

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Bayar Biaya Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Hari Terakhir, Ini Cara Bayar Biaya Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
3 Cara Melihat Nomor Kartu Debit BRI, Bisa dari HP

3 Cara Melihat Nomor Kartu Debit BRI, Bisa dari HP

Spend Smart
Diapresiasi ADB, Pabrik di Kendal Ini Mampu Daur Ulang 48.000 Ton Limbah Botol PET Per Tahun

Diapresiasi ADB, Pabrik di Kendal Ini Mampu Daur Ulang 48.000 Ton Limbah Botol PET Per Tahun

Whats New
IHSG Diperkirakan Lanjut Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Lanjut Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
BI Sebut Saat Ini Pengguna QRIS Sudah Mencapai 50 Juta

BI Sebut Saat Ini Pengguna QRIS Sudah Mencapai 50 Juta

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 4 July 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Minyak Goreng Curah

Harga Bahan Pokok Kamis 4 July 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Minyak Goreng Curah

Whats New
Dituduh 'Mark Up' Harga Impor Beras, Ini Penjelasan Perum Bulog

Dituduh "Mark Up" Harga Impor Beras, Ini Penjelasan Perum Bulog

Whats New
BI Ungkap Perbedaan AS dan RI dalam Mengatasi Inflasi dan Tren Suku Bunga Tinggi

BI Ungkap Perbedaan AS dan RI dalam Mengatasi Inflasi dan Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Dalam 100 Hari Kerja Pertama, KPPU Tangani 74 Notifikasi Merger dan Akuisisi

Dalam 100 Hari Kerja Pertama, KPPU Tangani 74 Notifikasi Merger dan Akuisisi

Whats New
Sesi Perdagangan Singkat, S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Level Tertinggi Baru

Sesi Perdagangan Singkat, S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Level Tertinggi Baru

Whats New
Scarlett Luncurkan 'Scarlett Beauty Impact': CSR Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat, Termasuk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Scarlett Luncurkan "Scarlett Beauty Impact": CSR Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat, Termasuk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Whats New
Dicita-citakan sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans-Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun

Dicita-citakan sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans-Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun

Whats New
Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Whats New
Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke